Chapter 40

13.4K 943 313
                                    

Aqila tengah berusaha untuk membuka tali yang mengikatnya di kursi itu, namun tidak bisa.

"T-tolong," ucap Aqila lemah dengan mata yang sedikit bengkak akibat menangis semalaman.

Sekarang, Aqila hanya bisa pasrah. Apakah ia akan baik-baik aja saja atau malah sebaliknya?

Aqila pun menundukkan kepalanya yang sedikit berat itu, seketika itu matanya langsung memicing ketika melihat sesuatu yang berkilat.

Serpihan Kaca!

Aqila pun tersenyum senang, dengan memakai serpihan kaca itu semoga ia bisa membuka tali yang mengikatnya.

Aqila pun berusaha untuk mengambil serpihan kaca itu, dan akhirnya dapat. Setelah itu, ia pun segera menggesek-gesekkan serpihan kaca itu pada tambang yang mengikatnya walau pun dengan perlahan.

Dan akhirnya Aqila pun bisa terlepas dari ikatan itu. Mata Aqila pun menelusuri seluruh penjuru ruangan untuk mencari jalan keluar.

Jendela!

Jendela yang tertutup oleh beberapa kardus-kardus. Aqila pun segera melangkahkan kakinya menuju di mana jendela itu berada.

'BRUK'

"Awsh," ringis Aqila ketika dirinya telah berhasil melarikan diri.

Namun Aqila pun tetap berusaha bangkit. Aqila pun menolehkan kepalanya ke arah kanan dan ke arah kiri untuk memastikan apakah ada orang atau tidak.

Setelah memastikan tidak ada orang, Aqila pun segera pergi dari tempat tersebut walau pun dengan terpincang-pincang.

"Berhenti, jangan kabur," teriak salah satu anak buah Aretha.

Ternyata dugaan Aqila salah, justru disini banyak anak buah suruhan Aretha.

Salah satu anak buah segera melapor kepada Aretha. Melihat itu Aqila pun terus melanjutkan langkahnya.

"JANGAN BERANI-BERANI KABUR, ATAU GUE TEMBAK LO," ancam Aretha.

Aqila tak memperdulikan ancaman Aretha, ia pun terus melanjutkan langkahnya.

'DOR'

"AAAA," pekik Aqila saat sebuah peluru mengenai kaki kirinya.

"Ancaman gue gak main-main Qila. Cepat bawa kembali dia masuk, dan pastikan dia tak bisa kabur lagi," ujar Aretha.

"Aretha s-sakit," ringis Aqila.

"Gue gak perduli," ketus Aretha.

"Aretha aku mohon, tolong lepasin aku," pinta Aqila dengan nada memelas.

"Ogah,"

"Kamu jahat Aretha," pekik Aqila.

"Bodo amat,"

"LEPASIN QILA," pekik Aqila sambil memberontak di tangan anak Aretha.

"Cepat bawa dia masuk," suruh Aretha.

"Aku gak mau, aku mau pulang kak, tolong lepasin aku," lirih Aqila.

"Pulang? Bukannya keluarga lo udah gak perduli yah?," sinis Aretha sambil tersenyum miring.

Aqila pun terdiam menahan sakit di kakinya dan sakit hati secara bersamaan.

Saat ini yang Aqila pikirkan adalah cara untuk melepaskan diri dari cengkraman anak buah Aretha.

"Argh," teriak salah satu anak buah ketika Aqila menggigit tangannya. Mendapat kesempatan itu, Aqila pun langsung melarikan diri, dengan darah yang mengalir di kakinya.

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang