Chapter 20

18.4K 807 18
                                    

Happy Reading ❤
=================

.

.

.


Kring... Kringg... Kringgg....

"Baiklah anak-anak sampai disini dulu pertemuan kita minggu ini. Jangan lupa tugasnya dikerjakan dan minggu depan sudah dikumpulkan. Selamat siang," pamit Bu Winda sambil berlalu keluar kelas.

"Huh, akhirnya istirahat juga. Kenyang gue makan tu rumus," ucap Clara.

"Matematika, I Love You. Saking cintanya gue sama lo rasanya pengen  gue tendang, syukur aja lo itu pelajaran, kalo lo manusia udah gue tendang lo ke sungai Amazon biar jadi santapan ikan piranha," kesal Aurel.

"Hahaha kalian ini aneh-aneh aja deh, padahal Matematika itu seru loh," sahut Aqila.

"Seru ndas mu," kesal Aurel, Clara, dan Athala berbarengan.

Aqila pun hanya terkekeh mendengar ucapan mereka.

"Kok tiap pertemuan selalu aja ada tugas, pusing gue. Padahal nih ya, kan matematika itu tentang angka doang, tapi kenapa harus pake rumus sih," kesal Clara.

"Heh Mak Lampir, bisa gak sih, lo gak usah nyerocos mulu. Pusing gue denger nya juga," protes Athala.

"SSG dong," sewot Clara.

Athala pun memutar bola matanya malas.

Aurel dan Aqila pun menyaksikan perdebatan mereka sambil tertawa.

"Kalian cocok deh," celetuk Aqila yang membuat keduanya tersentak kaget.

"Hooh Qil, kan benci sama cinta itu beda tipis," sambung Aurel.

"Kalau kalian pacaran jangan lupa kasih kita PJ ya," ucap Aqila senang.

"Betul banget tuh," sahut Aurel.

"Apaan sih dek, ogah banget abang jadian sama Mak Lampir kayak dia," kesal Athala.

"Kok lo panggil gue Mak Lampir terus sih. Emang dandanan gue kek Mak Lampir gitu?," kata Clara.

"Nah itu lo ngaku sendiri," balas Athala.

"Sialan lo," ucap Clara.

"Udah deh mending ribut nya di tunda dulu, sekarang kita ke kantin dulu. Nah baru habis itu, kalian lanjutin lagi deh debatnya. Yok Qil mending kita duluan aja, takut jadi nyamuk," ucap Aurel sambil menarik Qila keluar kelas.

"Bye abang, Qila duluan ya. Qila gak mau jadi nyamuk," kata Qila sebelum menghilang dari arah pintu.

"Di tinggal lagi gue, nasib jomblo emang gini," gumam Athala yang masih terdengar oleh Clara.

"Yaudah kalo gitu kita jadian aja yok, biar kita sama-sama gak jomblo lagi," kata Clara sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Athala.

"OGAH!" ketus Athala sambil berlalu dari kelas.

Sedangkan Clara ia sudah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kesal Athala.

"Kok gue kayak orang gila yah ketawa-ketawa gak jelas. Tapi bodo amat lah, mending gue susulin mereka aja ke kantin," monolog Clara sambil menyusul Aurel dan Aqila.

***

"QILA," teriak seseorang yang tak lain adalah Kenzie-abangnya Aqila.

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang