Chapter 39

11.1K 762 307
                                    

"Awsh, Qila ada dimana ini?," monolog gadis itu seraya menatap ke seluruh penjuru ruangan yang sangat gelap itu.

"Mami tolong Qila. Qila takut disini," gumam Aqila dengan tubuh yang di penuhi oleh keringat dingin.

"LEPASIN QILA," pekik Aqila sambil berusaha untuk membuka ikatan yang mengikat tubuh mungilnya di atas kursi yang sudah usang itu.

'Krek'

Suara bunyi itu semakin menambah ketakutan Aqila. Tubuh nya semakin bergetar ketakutan.

"S-siapa d-i sana?," ucap Aqila dengan gemetar ketakutan.

"Mami tolong Qila hiks... Qila takut," lirih gadis itu sambil memejamkan matanya rapat-rapat.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya pelan.

"AAAA," pekik Aqila.

"Jadi ini kelemahan lo?," ucap seseorang itu.

Mendengar suara seseorang. Aqila pun berusaha membuka matanya secara perlahan. Dan ia pun terkejut saat melihat wajah seseorang itu.

"K-kak Aretha," kaget Aqila.

"Yups, ini gue. Senang bertemu kembali adik kesayangan gue," ujar Aretha dengan seringai nya.

"Kak tolong lepasin Qila kak, Qila takut," lirih Aqila.

"Lepasin? Hahaha gak akan. Dengan susah payah gue bawa lo kesini. Sekarang dengan seenak jidat lo minta di lepasin. Hahaha gak mungkin gue gak akan lepasin lo," kata Aretha seraya tersenyum iblis.

"Kenapa kakak lakuin ini sama Qila kak?," tanya Aqila pelan dengan air mata yang telah membasahi pipi chubby nya.

"Karena gue benci sama lo. Gara-gara lo sama keluarga lo itu, bisnis keluarga gue jadi hancur," kata Aretha sambil menatap Aqila tajam.

"Qila minta maaf kak," ujar Aqila sambil terisak.

"Maaf lo udah basi. Dan gue tahu sekarang lo gak punya apa-apa lagi buat tanggungjawab atas hancur nya bisnis keluarga gue," ujar Aretha seraya mencengkram kuat dagu gadis itu.

"Awsh, sakit kak," ringis Aqila saat Aretha menancapkan kuku nya ke dagu Aqila.

"Rasa sakit yang lo rasain gak sebanding sama rasa sakit yang gue alami dulu. Tapi sekarang gue senang, karena keluarga lo udah ngusir lo. Karena mereka gak mau punya anak pembunuh kayak lo. Hahaha," kata Aretha disertai tawa iblis nya.

"Aku bukan pembunuh kak," elak Aqila.

"Tapi gue yang pembunuh,"  kata Aretha sambil menatap tajam Aqila.

"M-maksud kakak apa?," tanya Aqila kaget.

"Gue yang udah bunuh Alea yang tak lain adalah adik kandung gue sendiri, " kata Aretha.

"Apa?! J-adi Alea adik kandung kakak?," tanya Aqila tak percaya.

"Iya. Kenapa?," sinis Aretha.

"Kakak pasti bohong kan? Kata Papi Alea itu anak teman Papi yang udah meninggal," kata Aqila.

"Aretha gak bohong. Memang Alea adalah anak kandung saya. Tapi saya gak menginginkan nya," sahut Ferdi dibelakang Aretha yang datang bersama Ros-sang istri.

"Dan saya yang menyuruh Aretha untuk melenyapkan anak gak berguna itu," sahut Ros.

"Kalian jahat, kenapa kalian tega pisahin aku sama Alea. Qila sayang sama Alea," kata Aqila.

"Dan dia gak sayang lo hahaha," sahut Aretha.

"Udah lah Qil, lupain aja anak itu, lagian dia juga udah mati. Sekarang waktunya kita bermain-main," lanjut Aretha sambil mengeluarkan sebuah pisau kecil dari dalam sakunya.

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang