Sinar mentari pagi berhasil masuk melalui celah jendela kamar seorang gadis yang masih bergelung dengan selimut tebalnya itu. Sang empu yang merasa terusik pun, dengan perlahan membuka matanya seraya menggeliat kecil.
Anaya, gadis itu melirik ke arah jam yang berada di atas nakas. Seketika matanya terbelalak ketika jam sudah menunjukkan pukul 07:00. Lantas ia pun segera bangkit dari ranjang nya dan berlari secepat kilat menuju kamar mandi.
Setelah beberapa menit, Anaya pun telah siap dengan celana jeans putih yang di padukan dengan sweater berwarna peach nya. Hari ini adalah hari pertama nya masuk kuliah, namun ia sudah telat, semoga saja tidak di hukum, pikir Anaya.
Anaya pun mengambil tas nya, dan segera memakai sepatu sneakers putih nya. Dan ia pun segera turun untuk menemui keluarganya.
"BUNDA, AYAH," pekik Anaya dengan turun tangga terburu-buru.
"Naya jangan lari-lari nak, nanti kamu jatuh," tegur Laras lembut.
"Tanggung Bun. Ohh iya Bun, Abang mana?," tanya Anaya.
"Abang kamu udah berangkat tadi, kamu sih lama," jawab David.
"Kok gak ada yang bangunin Naya sih?," kesal Anaya sambil cemberut.
"Bunda udah bangunin kamu beberapa kali, tapi kamu nya gak bangun-bangun," kata Laras.
"Kamu pasti nonton drakor lagi kan?," tanya David.
"Hehe iya yah," kata Anaya sambil cengengesan.
"Mulai dari sekarang laptop kamu Ayah sita," tegas David.
"Yah, kok gitu sih yah, terus nanti kalau ada tugas, Naya gimana?," protes Anaya.
"Pake laptop abang mu," jawab David.
"Gak mau, bang Zaza mah pelit," kata Anaya.
Belum sempat David berbicara, Laras sudah memotongnya.
"Udah telat tapi kok masih disini? Gak takut di hukum tuh?," sahut Laras.
"Astaghfirullah Naya telat. Kalau gitu Naya berangkat dulu Yah, Bun, Assalamu'alaikum," kata Anaya sambil mencium punggung tangan David dan juga Laras.
"Wa'alaikumsalam. NAYA KAMU BELUM SARAPAN SAYANG," pekik Laras.
"NANTI AJA BUN DI KANTIN," pekik Anaya yang sudah menghilang dari balik pintu.
"Anak sama ibu sama aja," celetuk David.
"Iya dong, sama-sama cantikkan?," kata Laras.
"Sama-sama bar-bar," kata David sambil melengos pergi dari hadapan Laras.
"AYAH. MALAM INI AYAH TIDUR DI LUAR. BUNDA MARAH SAMA AYAH," pekik Laras.
* * *
"Aduh kok gerbang nya di tutup segala sih. Terus Naya gimana dong?," monolog Anaya sambil menatap pagar yang menjulang tinggi.
"Terlambat?," tanya seseorang di belakang Anaya.
Anaya pun membalikkan tubuhnya. Dan mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'ada apa'.
"AQILA?," kaget seseorang itu.
"Hah?," beo Anaya.
"Lo Qila kan?," tanyanya.
"Gue Naya," jawab Anaya singkat.
"Gak, lo Qila. Qil lo masih inget kan sama gue?," tanya pada Anaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)
Fanfiction[PART LENGKAP] Menceritakan tentang seorang gadis yang sering disiksa oleh orang tua angkatnya selama 15 tahun, ia sangat menderita. Namun suatu hari datang lah sebuah keluarga yang mengaku bahwa mereka adalah keluarga kandungnya. Dan tentunya gadis...