Chapter 4

44.9K 1.9K 24
                                    

Perlahan tapi pasti Qila pun mengangkat wajahnya dan membuat mereka semua mematung sekaligus kaget. Qila yang menyadari nya langsung menundukkan kepalanya.

"Jangan nunduk. Nama kamu siapa sayang?" tanya Alex memecahkan keheningan sambil mengangkat dagu Qila.

"A-Aqila Felicia, Kek" gugup Qila yang diangguki oleh Alex.

"Nama yang cantik sayang" balas Alex, Qila pun tersenyum.

'Senyuman itu sangat mirip sekali dengan mu Rina. Apa benar gadis cantik ini adalah cucuku?' batin Alex.

"Nah Qila ini keluarga abang. Mereka semua adalah anak dan cucu Opa" sahut Alvaro.

"Opa?" beo Qila.

"Iya, Opa itu kakek sayang, kami semua manggil kakek dengan sebutan Opa" gemas Alvaro. Qila pun mengangguk polos.

"Qila saya mau tanya kenapa malam-malam begini kamu keluar rumah sayang? Terus orang tua kamu dimana?" tanya Alex.

Qila pun menunduk sambil menitikkan air matanya.

"Hiks... hiks... "

"Qila kamu kenapa sayang?" tanya Fina khawatir. Entahlah Fina merasa khawatir pada gadis itu. Padahal gadis itu bukan siapa-siapa nya.

"Qi-Qila diusir, ka-katanya Qila bu-bukan anak kandung me-mereka hiks... "

Mereka semua yang mendengarnya merasa iba pada Qila.

"Fina mending sekarang kamu ajak Qila ke kamar tamu supaya dia bisa istirahat" titah Alex. Fina mengangguk kemudian menggandeng tangan Qila sambil menaiki anak tangga.

"Nah Qila sekarang kamu istirahat yah, pasti kamu cape" kata Fina. Qila mengangguk pelan.

"Kalau ada apa-apa panggil Mommy aja yah"

"Ma_Mami" beo Qila.

"Iya Mami. Sekarang kamu panggil tante Mami oke," sahut Fina.

"Ma-Mami" gugup Qila.

Fina pun langsung membawa Qila kedalam dekapannya. Ia merasa nyaman berada dipelukan gadis itu, begitu pun juga dengan Qila.

"Yaudah Mami pergi dulu yah. Good Night sayang" ucap Fina sambil berlalu dari kamar Qila.

"Too Mam sahut Qila

Kemudian Qila pun segera merebahkan dirinya di kasur.

"Kenapa rasanya sangat nyaman sekali berada di pelukan Mami," gumam Qila. Kemudian segera terlelap tidur.

.

.

.

"Alvaro ceritakan bagaimana kamu bisa bertemu Qila" tegas Alex.

"Waktu dijalan...

Flashback On

Ketika diperjalan menuju pulang, Alvaro hampir menabrak seorang gadis, untung saja ia segera mengerem mobilnya dan segera turun untuk memeriksa gadis tersebut apakah baik-baik aja.

"Aaaa" teriaknya.

"Dek, adek gak papa kan?" tanya Alvaro.

"Qi-Qila gak papa kak" lirih Qila.

"Ohh iya nama kamu siapa? Kok kamu bisa disini?" tanya Alvaro.

"Aqila Felicia kak, Qi-qila diusir sama Mama dan Papa hiks..hikss... " tangis Qila pun pecah.

Alvaro yang merasa tidak tega pun langsung membawa kedekapannya.

"Sstt Qila tenang yah, kan masih ada abang" kata Alvaro.

"A-abang?" beo Qila.

"Iya nama abang Alvaro Edward Elvarette, dan kamu panggil abang, bang Varo yah" sahut Alvaro. Qila pun mengangguk pelan.

"Yaudah sekarang kamu ikut abang ke rumah abang yuk" ajak Alvaro.

Flasback Off

"... Jadi begitu ceritanya" jelas Alvaro.

"Dad tadi waktu Fina meluk dia, Tiba-tiba Fina jadi merasa nyaman dipelukan nya" sahut Fina.

"Iya Opa, Varo juga sama" tambah Alvaro.

"Yaudah nanti kita akan selidiki lebih lanjut siapa gadis itu, dan kenapa matanya sangat mirip dengan Oma" jelas Alex, semua pun mengangguk setuju.

.

.

.

"Qila bangun udah pagi" ucap Fina dari balik pintu.

"I-iya Qila udah bangun kok" sahut Qila sambil membukakan pintu kamarnya.

"Qila sekarang kamu mandi gih, ini udah waktunya sarapan" ucap Fina lembut.

"Ta-tapi" gugup Qila.

"Masalah pakaian? Tenang ini Mami bawa kok. Sekarang cepat mandi yah. Mami kebawah dulu" ucap Fina sambil berlalu dari kamar Qila.

Kemudian Qila pun segera pergi ke kamar mandi dan tak berselang lama ia pun sudah keluar dari kamar mandi dengan berpakaian lengkap. Kemudian segera menghampiri semuanya di meja makan.

"Qila kemari nak" titah Alex.

"Dek sini duduk dekat abang" ucap Athala. Namun Qila tidak mengenal namanya.

"I-iya bang.."gugup Qila.

"Atha. Panggil aja bang Atha oke" sahut Athala. Kemudian Qila pun ikut sarapan bersama mereka semua.

"Emm Qila, kamu mau kan tinggal disini bareng kami. Anggap aja kami keluarga kamu. Karena kami sangat menginginkan keturunan perempuan. Kamu maukan?" tanya Alex yang membuat Qila bingung.

"Emm Qila--"

--o0o--

Sorry yah baru bisa up hhe.
Sekalinya up gantunggantung hhe:vMaapken author yah yang jarang up. Nanti author akan usaha kan akan sering up kok, tpi klo pnya kuota yakk:v
Jan lupa vote ya teman-teman.
Byee.

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang