Chapter 52

18.9K 974 152
                                    

Sinar mentari pagi berhasil memasuki celah jendela ruangan rawat inap Anaya, sehingga berhasil membangunkan sang empu yang sepertinya sedang tertidur.

Dengan perlahan, Anaya pun membuka matanya, dan menetralisirkan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan rawat inap nya.

Anaya pun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, tetapi Anaya tidak menemukan siapa-siapa. Kemana mereka semua pergi?, pikir Anaya. Tiba-tiba pandangannya pun terjatuh pada secara kertas yang berada di atas nakas. Anaya pun segera mengambil nya, dan berinisiatif untuk membacanya.

Good Morning Anaya sayang...
Ayah, Bunda, sama bang Zayn sedang pergi ke kantin untuk sarapan, kamu jangan kemana-mana yah. Ada suster yang akan menjaga mu disitu...

Tertanda :
Bunda Laras❤

Sekarang Anaya paham, ternyata mereka sedang sarapan pagi. Anaya pun termenung sebentar memikirkan, bagaimana keluarga nya menjaga dirinya setiap hari.

Selama ini, mereka selalu menjaga nya serta menyayangi nya. Bahkan Zayn pun rela membagikan kasih sayang kedua orang tuanya kepadanya yang jelas-jelas bukan anak kandung mereka.

Anaya berhutang budi pada keluarga Anderson. Perihal keluarga, Anaya jadi memikirkan keluarga Elvavarette.

"Jika mereka keluarga kandungku, mengapa aku bisa tinggal bersama keluarga Anderson?" monolog Anaya bertanya-tanya.

Tanpa mau memikirkan itu lagi, Anaya pun memutuskan untuk pergi berjalan-jalan keluar ruangan untuk mencari udara segar.

Sebelum pergi, Anaya pun bergegas ke kamar mandi dengan langkah yang sedikit gontai untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi nya.

Anaya pun memutar knop pintu ruangan dengan perlahan dan kembali menutup nya ketika ia sudah berada di luar ruangan. Anaya berjalan sedikit gontai dengan berpegangan pada tembok.

Sesampainya di taman, Anaya pun duduk pada salah satu bangku yang tersedia di bawah pohon rindang.

Anaya pun mengambil nafasnya dalam-dalam merasakan udara pagi yang masih segar, kemudian menghembuskannya kembali secara perlahan.

Tiba-tiba seseorang di belakang Anaya menepuk pelan bahu Anaya sehingga membuat sang empu terlonjak kaget.

"Aqila kenapa lo bisa ada disini?" tanya seseorang itu.

Anaya pun mengangkat sebelah alisnya.

"Lo siapa?" tanya Anaya balik.

"Lo gak kenal gue Qil?" lirih seseorang itu.

Anaya pun menggelengkan kepalanya. "Emangnya lo siapa?"

"Gue Clara Qil, sahabat lo waktu SMA" kata Clara sambil tersenyum.

"Sahabat?" ulang Anaya.

"Iya Aqila. Dulu gue, Aurel, sama lo sahabatan masa lo gak inget?"

"Tapi gue benar-benar gak inget. Terus kenapa lo panggil gue Aqila? Asal lo tahu aja ya, nama gue Anaya bukan Aqila" kata Anaya.

"Mau Anaya mau siapa kek, pokoknya dimata gue lo tetep Aqila sahabat gue. Kenapa lo berubah Qil, disaat gue mau memperbaiki semuanya" kata Clara dengan nada memelas.

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang