Kini keluarga Anderson dan juga Elvarette tengah menunggu Anaya yang masih diperiksa oleh dokter. David yang sedari tadi mundar-mandir di depan pintu ruangan pun berpapasan dengan sang dokter.
"Dok, bagaimana kondisi putri saya?" tanya David.
Semua orang pun lantas mengalihkan pandangannya pada David dan sang dokter.
"Kondisi putri bapak baik-baik saja dan juga sudah sadarkan diri. Hanya saja tadi dia mengalami sedikit nyeri di kepalanya karena terlalu banyak pikiran. Saya menyarankan agar kalian tidak mengingatkan apapun yang membuat kepalanya menjadi sakit. Karena itu dapat membuat kondisi pasien sedikit memburuk" jelas sang dokter.
Keluarga Elvarette menutup mulutnya tak percaya.
"Baik dok. Apakah saya sudah boleh melihat keadaan putri saya?" tanya David.
"Silahkan, tetapi jangan sampai menganggu ketenangan pasien" kata dokter itu sambil berlalu pergi.
"Biar saya dan keluarga saya terlebih dahulu yang menjenguk nya" datar David sambil memasuki ruangan Anaya diikuti oleh Zayn dan juga Laras di belakangnya.
Hal pertama yang David lihat ketika memasuki ruangan adalah, Anaya yang tengah menatap kosong langit-langit ruangan.
"Hei, Little Girl nya ayah kenapa melamun hm?" tanya David seraya mengelus rambut Anaya lembut.
"Eh- gak papa kok yah" jawab Anaya seraya tersenyum walaupun bibirnya sedikit pucat.
"Sayang gimana kondisi kamu sekarang? Bunda khawatir banget sama kamu" kata Laras sambil mencium punggung tangan Anaya.
"Bunda gak usah khawatir lagi yah, Naya udah baik-baik aja kok Bun" kata Anaya sambil tersenyum sambil menunjukkan deretan giginya.
"Sayang, sebenarnya kamu mikirin apa hm? Sampai kamu bisa seperti ini?" tanya Laras.
"Mikirin masa depan bun" alibi Anaya sambil menunjukkan dua jarinya.
"Kamu ini ada-ada aja" kata Laras. Anaya pun terkekeh.
"Abang" panggil Anaya.
"Hm" dehem Zayn.
"Abang kenapa?" tanya Anaya.
"Gak papa" jawab Zayn singkat.
"Abang marah yah sama Naya?" lirih Anaya.
Zayn pun menatap Anaya datar, kemudian segera memeluk Anaya.
"Iya abang marah sama Naya, karena Naya udah buat abang khawatir" ucap Zayn pelan.
"Maafin Naya ya bang" lirih Anaya.
"Iya abang maafin Anaya. Tapi Naya janji yah jangan pernah tinggalin abang oke?" kata Zayn sambil meleraikan pelukannya.
"Iya, Naya janji bang" kata Anaya sambil tersenyum manis.
"Makasih, abang sayang Naya"
"Naya juga sayang abang"
"Ekhem" dehem David.
"Ayah ngerusak suasana aja" gerutu Zayn.
"Zayn, Laras sekarang kita keluar dulu, biarkan Anaya bertemu sama keluarganya" kata David.
"Aku masih mau disini mas, aku takut Naya di apa-apain sama mereka" cemas Laras.
"Laras, mereka gak bakal mungkin apa-apain Naya. Sebaiknya sekarang kita keluar dulu. Kasih waktu buat mereka jenguk Naya" kata David.
"Sayang, kami keluar dulu yah" lanjut David.
"Kalian mau tinggalin Naya?" tanya Anaya pelan.
"Gak sayang, kami akan menunggumu di luar. Kami hanya ingin memberikan waktu kamu bersama keluarga kandungmu" kata David.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)
Fanfiction[PART LENGKAP] Menceritakan tentang seorang gadis yang sering disiksa oleh orang tua angkatnya selama 15 tahun, ia sangat menderita. Namun suatu hari datang lah sebuah keluarga yang mengaku bahwa mereka adalah keluarga kandungnya. Dan tentunya gadis...