Chapter 25

16.3K 739 22
                                    

"Ha-us." ucap Aqila pelan.

"Akhirnya kamu sadar juga sayang," kata Alvaro seraya membantu Aqila minum.

"Makasih," ucap Aqila.

Alvaro pun mengangguk. "Ada yang sakit? Biar abang panggilkan dokter dulu."

"Gak usah bang. Qila gak papa kok."

"Tapi dek--

Aqila pun menggelengkan kepalanya pelan sambil memegang tangan Alvaro. Alvaro pun hanya bisa pasrah mengikuti keinginan adik kecil nya itu.

"Yang lain kemana?," tanya Aqila.

"Mereka lagi istirahat dirumah sayang,"

"Pasti gara-gara Qila mereka kecapekan ya bang. Kalau gitu Qila mau pulang aja bang. Qila gak mau ngerepotin semuanya." ucap Aqila.

"Sayang jangan nyalahin diri kamu sendiri, abang gak suka. Gak, abang gak akan izinin kamu pulang. Kamu aja baru sadar Princess." tegas Alvaro.

"Tapi bang--

"Udah yah mending sekarang kamu istirahat aja ya, jangan banyak gerak."
Aqila mengangguk pelan.

"Dek," ucap Alvaro.

"Ya bang?,"

"Maafin abang ya,"

"Sst, abang gak salah. Disini Qila yang salah. Selama ini Qila udah egois tanpa memikirkan perasaan abang. Maafin Qila ya bang,"

"Iya Princess, abang udah maafin kamu. Sekarang kamu tidur yah,"

Aqila pun mengangguk sambil memejamkan matanya menuju alam mimpi.

Alvaro pun menatap lekat wajah Aqila yang tengah tertidur. "Selamat tidur Princess nya abang. Cepat sembuh yah," gumam Alvaro sambil mengelus lembut rambut Aqila.

• • •

"Akhirnya kita semua bisa bebas dari tempat sialan itu," ucap seorang lelaki paruh baya.

"Yang terpenting sekarang gimana caranya bales dendam sama dia dan juga keluarganya," kata wanita paruh baya yang tak lain adalah istrinya.

"Bener Ma. Aku benci mereka semua. Gara-gara mereka kita semua jadi di penjara," kata seorang gadis yang merupakan anak mereka.

"Kalian tenang aja, Papa udah ada rencana. Dan Papa juga udah rencanain ini dari jauh-jauh hari,"

"Rencana apa Pah?,"

Lelaki paruh baya itu pun membisikkan sesuatu kepada anak dan juga istrinya itu.

"Ide kamu bagus juga tuh Mas. Jadi kapan kita akan jalanin rencananya?,"

"Lusa. Ya Lusa kita akan jalanin rencana ini,"

"Tapi kalau gagal gimana Pa?," tanya gadis itu.

"Papa yakin, rencana kita gak akan sia-sia," ucap lelaki paruh itu sambil menyeringai.

Mereka semua pun tersenyum miring sambil membayangkan rencana mereka jika berhasil.

* * *

Kini ruangan rawat inap Aqila menjadi ramai oleh canda tawa dari sahabat Aqila dan juga sahabat Kenzie.

"Adik cantik, adik manis, gimana sekarang keadaanya?," tanya Arya dengan nada alaynya.

Aqila pun tersenyum. "Baik kok kak,"

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang