[PART LENGKAP]
Menceritakan tentang seorang gadis yang sering disiksa oleh orang tua angkatnya selama 15 tahun, ia sangat menderita. Namun suatu hari datang lah sebuah keluarga yang mengaku bahwa mereka adalah keluarga kandungnya. Dan tentunya gadis...
Di dalam kamarnya, Aqila terus memikirkan perkataan Aurel yang masih terngiang-ngiang di kepalanya.
"Qil, lo masih marahan sama abang lo? Gue kasih tahu ya Qil, abang lo kayak gitu karena dia sayang sama lo dan gak mau lo kenapa-kenapa. Jadi lo harus minta maaf sama abang lo. Apa lo gak kasihan liat dia sedih terus karena merasa bersalah sama lo?,"
"Yang di ucapin Aurel benar, aku harus minta maaf sama bang Al," gumam Aqila.
Ia pun segera menghampiri kamar Alvaro yang berada di depan kamarnya.
Tok... Tok... Tok...
"Bang ini Qila, abang di dalam kan?" ucap Qila di depan pintu kamar Alvaro.
Merasa tak ada jawaban, Aqila pun masuk ke dalam kamar Alvaro yang kebetulan tidak di kunci.
Aqila pun menjelajahi pandangannya ke seluruh kamar, namun ia tidak melihat Alvaro.
Namun ia melihat pintu balkon yang terbuka. Pasti abang ada di balkon, pikir Aqila. Ia pun segera melihat ke arah balkon.
"Bang," panggil Aqila sambil menepuk bahu Alvaro.
Alvaro pun tersentak kaget karena tepukan di bahunya.
"Eh adek, kenapa dek?" tanya Alvaro.
Aqila tak menjawab pertanyaan Alvaro, ia malah memeluk Alvaro sambil terisak.
"hiks...hiks...bang Al, maafin Qila. Karena Qila udah buat abang sedih," kata Aqila
"Sstt adek gak salah, seharusnya abang yang minta maaf karena udah bentak adek. Maafin abang yah," ucap Alvaro sambil mengusap lembut rambut Aqila.
"hiks.. Iya bang,"
"Makasih sayang. Udah yah jangan nangis lagi, adek kalo lagi nangis jelek," kata Alvaro sambil meleraikan pelukannya.
"Ishh abang mah," kesal Aqila
"Hahaha abang bercanda sayang, dimata abang kamu tetep paling cantik,"
"Hhe abang bisa aja,"
"Apa sih yang abang gak bisa buat princess nya abang,"
"Ohh iya kok kamu masih pake seragam sekolah?,"
"Qila lupa ganti baju," jawab Qila.
"Yaudah sekarang kamu ganti baju gih, abang mau ajak kamu ke suatu tempat,"
"Yang bener bang?" tanya Aqila antusias.
"Bener sayang, yaudah sana gih ganti baju, abang tunggu di bawah ya,"
"Oke bang, kalo gitu Qila ganti baju dulu,"
"Iya sayang,"
Di dalam kamarnya, Aqila terus mengobrak-abrik lemarinya untuk mencari baju yang pas.
Dan akhirnya ia pun menemukan pakaian yang menurutnya sangat cocok.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
