43. Pertengkaran Hebat

692 28 3
                                    

Azka berdiri di depan sebuah kelas. Dengan kaki yang masih dibalut dan tangannya masih setia memegang kruk. Tak lama kemudian muncul Nia dari ujung lorong panjang. Langkah gadis itu terasa sangat ringan.

"Udah lama?" tanya Nia.

"Gue juga baru nyampe." ujar Azka.

Azka melihat lingkungan sekitar. "Mana Zevana?" tanya Azka.

"Tunggu bentar. Gue udah nyuruh dia ke sini. Awas aja kalo sampe dia nggak nongol. Dia bakal mampus di tangan gue." ujar Nia.

Azka mengambil ponselnya, mengetikkan sebuah pesan. 

Vann, nggak usah nganterin gue pulang. Gue udah balik duluan kok.

Loh? Elo udah balik?

Iya, lo balik aja. Nggak usah kawatir. Gue bukan anak manja kok

Besok sore jadi lepas gipsum?

Iya jadi kok

Okey, besok gue temenin

Bukannya lo ada les privat?

Gapapa gue bisa ijin sehari. Abis itu diganti di lain hari

Sorry. Gue ngrepotin ya?

Enggak. Gue yang sorry. Elo celaka kan juga gara-gara gue. 

Pokoknya besok kita bareng.

Okey, thanks Vann

"Vannesa nggak tau kan kalo kita ada urusan ini?" tanya Azka tiba-tiba.

"Enggak lah. Gue nggak mau dia makin pusing. Gue takut dia trauma juga. Lagian minggu depan kan kita juga udah ujian. Nggak mungkin lah gue ngasih tau ini ke dia."

Tap. Tap.  Tap.

Suara langkah itu semakin mendekat. Membuat Azka dan Nia menoleh ke sumber suara. Zevana, gadis dengan berkucir kuda itu melangkah tanpa ekspresi. 

"Udah gue bilang gue nggak ada urusan sama kalian semua." ujarnya begitu tiba di hadapan Azka dan Nia.

Nia melipat tangannya di depan dada.  "Gue cuma butuh lo jujur. Atau lo bakal gue laporin juga ke bk."

"Gue nggak ada urusan sama mereka." Ujar Zevana sekali lagi.

"Gue mohon lo bisa kerjasama." ujar Azka.

Nia melirik ke arah Zevana, "Gue tau lo bukan pelakunya. Shilla kan?" tebak Nia blak-blakan.

Zevana mengatupkan giginya rapat-rapat. Ini buah simalakama. Jika ia mengatakan bahwa Shilla pelakunya maka ia akan berurusan dengan Shilla. Jika ia tidak mengatakan ia akan berurusan dengan BK. Dan keduanya sama-sama membuatnya pening.

"Gue cuma butuh elo, buat Shilla ngaku kalo pelakunya tuh dia." ujar Nia tegas.

Azka melangkah ke arah Zevana, "Gue mohon. Supaya nggak ada kesalahpahaman lagi diantara kita semua."

Zevana diam. 

¤¤¤

Ada yang perlu gue omongin sama lo. Kita ketemu sejam lagi dari sekarang.

Mood Shilla tiba-tiba hancur ketika melihat pesan yang masuk ke ponselnya.

"Muka lo asem amat. Ada apa sih?" tanya Via.

Brondong Idaman [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang