13. Ups Sengaja

1.7K 71 2
                                    

Nathan pagi-pagi buta sudah menemui Anya. Setelah menimbang tawaran yang Anya berikan selama beberapa hari, Nathan pun mememutuskan untuk mengambil posisi sebagai model dalam promosi acara promnight yang akan diadakan akhir pekan ini.

Dan kini Nathan dan panitia akan melakukan pemotretan di lingkungn sekolah. Sayangnya partner wanita belum juga datang jadi mau tak mau mereka menunggu.

Nia menyenggol lengan Vannesa. Karena Vannesa menyumbat telinganya dengan earphone.

"Apaan?" Tanya Vannesa sembari melepas earphone-nya.

"Eh, Van, itu acara apaan sih?" Ujar Nia kepo karena ada beberapa orang yang tengah mempersiapkan kamera.

"Oh itu, denger-denger sih mau foto buat poster promnight." Balas Vannesa. Ia tadi mendengar adik kelas bahwa akan ada acara promnight akhir pekan ini. Sebenarnya ini masih rumor karena belum ada kabar pasti.

"Ke sana yuk!" Ujar Nia sembari menarik lengan Vannesa.

"Apaan sih? Ogah! Nggak guna." Ujar Vannesa malas. Ia tak suka berhubungan dengan hal-hal yang tidak penting.

"Udah! Ikut aja jangan bawel!" Ujar Nia sembari berdecak.

Tenaga Vannesa kalah dengan tenaga Nia yang sudah tampak menggebu-gebu itu. Jadi mau tak mau Vannesa hanya mengikuti langkah Nia dengan hati yang tidak ikhlas.

"Waduh! Gimana nih? Udah molor satu jam!" Ujar Ridho yang merupakan fotografer pemotretan kali ini.

"Bentar lagi deh Mas, kita juga lagi bingung." Ujar Anya.

"Gimana kalo kita cari pemain pengganti aja?" Usul Arsy.

"Tapi siapa?" Ujar Anya bingung. Tak mungkin juga ia mencari pengganti secepat kilat. Semuanya butuh proses.

"Nathan!" Ujar Nia dan Vannesa bersamaan karena terkejut melihat Nathan ada di sana.

"Lo ngapain di sini?" Ujar Nia kepo.

"Gue mau ngambil foto buat poster Kak. Kok kalian belum balik? Udah sore padahal." Balas Nathan.

"Oh, itu, gue sama Vannesa abis makan di kantin. Laper soalnya." Ujar Nia sembari cengengesan. Vannesa tak menggubris perkataan dua orang di depannya itu. Ia sibuk dengan playlist musiknya.

"Terus gimana dong? Cari pengganti aja sekarang."

"Ya tapi siapa?"

Percakapan Anya dan Arsy terdengar hingga ke telinga Nia. Karena pada dasarnya Nia memang peka sekali dengan masalah orang lain alias kepo.

"Itu kenapa?" Tanya Nia.

"Partner gue foto belom dateng. Makanya mereka bingung nyari pengganti sekarang." Balas Nathan.

Mata Nia menyipit. Ia lantas melirik tajam ke arah Vannesa yang sedang sibuk sendiri. Nathan hanya mengerutkan keningnya karena melihat tingkah ajaib Nia. Seharusnya Nathan tak terkejut lagi karena dari awal memang Nia sudah bersikap seperti itu.

"Eh dek! Temen gue nganggur nih!" Teriak Nia sekonyong-konyongnya.

Mendengar teriakan itu, Anya dan Arsy menoleh ke arah Nia. Bahkan Nathan dan Vannesa dibuat terbengong-bengong.

"Kak Vannesa? Ide bagus!" Ujar Arsy menyetujui.

"Iya nih! Dari pada dia nganggur mending lo ajakin foto deh ya." Celetuk Nia tentunya tanpa di pikir dulu.

"Kak Vannesa, bantuin kita yah?" Ujar Anya membujuk.

"Apaan nih? Kok jadi gue. Nggak... nggak..." Vannesa menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

Brondong Idaman [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang