21. Siapa Dalangnya?

45.2K 2.8K 163
                                    

Adegan tembak menembak masih saya berlanjut. Mad dan anak buahnya berhasil melumpuhkan beberapa lawan. Sekarang, hanya tersisa beberapa lawan yang sedang mereka hadapi.

Mad mengumpat saat ia mulai kehabisan peluru. Ia membuat pistolnya dengan cara membanting. Ia menyuruh anak buahnya untuk mengambilkannya pistol lagi dengan isi peluru yang banyak.

"Gaston, dimana Gaston?" tanya Mad dengan membentak kepada anak buahnya.

"Gaston ada di bagian atas tuan."

"Tuan!!" Mad menoleh kearah Gaston yang baru saja datang.

"Tuan, musuh akan meledakkan pom bensin ini. Kita harus segera keluar dari sini tuan." ujar Gaston

"Vya? Hei cepat ambil gadisku." titah Mad dan langsung diangguki.

Tak lama kemudian, pengawalnya datang dengan menggendong Olivya yang masih tak sadarkan diri. Mad mengambil alih tubuh Olivya. Ia menggendong Olivya seperti karung beras.

Satu persatu lawan mulai berlari kearahnya saat tahu bahwa Mad telah menemukan Olivya. Mad menembaki semua lawan yang mendekatinya.

Mad mulai berjalan mendekati sebuah Lamborghini yang bukan miliknya. Lamborgini nya telah dihancurkan oleh musuh.

"Hey bawa Vya ke mansion cepat!! Aku akan mencari tahu dalang dibalik semua ini." perintah Mad pada salah satu pengawalnya saat selesai meletakan tubuh Olivya kedalam jok belakang mobil.

***

Aku mengerjapkan mataku saat sinar matahari mengenai mataku. Aku mengedarkan pandanganku. Melihat keseliling yang terasa sangat sepi dan sunyi. Kesadaranku sepenuhnya sudah kembali, aku menyadari dimana aku sekarang. Disebuah kamar yang tak asing bagiku. Kamar ku yang ada di mansion Mad.

Ngomong-ngomong soal Mad, dimana dia sekarang? Biasanya dia selalu ada di sebelahku disaat aku tumbang, seperti saat ini contohnya.

Lelah terus berbaring, aku mencoba untuk mendudukkan diriku, satu hal yang baru aku sadari, tanganku telah dipasang selang infus.

Ceklek

Aku menoleh kearah pintu yang dibuka dari luar. Seorang gadis masuk dengan wajah khawatirnya. Verlyn. Ya, Verlyn masuk ke kamarku dan langsung duduk disisi ranjangku yang kosong. Jika kalian tahu, ranjang ini sangat besar dan lebar. Lima orang bisa tidur disini tanpa merasa sempit.

"Oliv, bagaimana keadaanmu? Kau tahu? Saat aku mendapatkan berita kau masuk rumah sakit dan terus diculik lalu disekap. Ya Tuhan!! Aku khawatir. Kamu baik kan?"

Pertanyaan dari Verlyn membuatku menggelengkan kepala.

"Hei, tenanglah. Aku sekarang sudah baik-baik saja. Mad telah menyelamatkanku. Ya mungkin aku butuh sedikit istirahat." balasku dan langsung dibalas kelegaan oleh Verlyn.

"Eh, btw Violin kemana? Kok kamu sendirian aja?" tanyaku. Pasalnya, biasanya Verlyn kemana-mana selalu bersama Violin.

"Aku sih juga enggak tahu dia kemana. Tapi dia bilang tadi ingin kumpul dengan teman-teman kampusnya. Kamu tahu sendiri kan jika Violin selalu saja tidak bisa diam dirumah."

"Oh, lalu, bagaimana dengan liburanmu ke Indonesia?"

"Belum, kami belum berangkat ke Indonesia. Tiga hari lagi kita akan berangkat. Dan kau tahu? Violin sangat bersemangat untuk hal itu."

My Dangerous Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang