Mad membawa Allcy dan Olivya untuk masuk kedalam ruangan rawat Olivya. Kondisi Olivya yang masih butuh istirahat yang cukup, membuat wanita ini masih belum diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit.
Tampak Allcy yang sangat kalem dan tenang, duduk diatas sofa empuk yang tersedia di ruangan ini. Biarpun Mad dan Olivya secara resmi menjadikan dirinya anak angkat, Allcy akan tetap berperilaku sopan.
Pikirnya, ia hanya anak angkat tidak lebih. Mad dan Olivya hanya kasihan padanya, bukan sepenuhnya sayang padanya. Semua ini beralasan pada sebuah rasa kasihan yang ia dapat dari kedua pasangan romantis ini.
Pemikiran kecil Allcy tidaklah benar adanya. Itu hanya pemikiran seorang anak kecil. Olivya menjadikan Allcy anak angkat karena kepolosan serta ramahnya gadis ini.
"Allcy sayang, apakah kamu sudah makan?" tanya Olivya dengan lembut.
Allcy menatap Mad sekilas. Entah mengapa ia merasa sangat takut dengan sosok Mad. Mata tajam Mad membuat Allcy berpikir, bahwa pria itu tidak menyukai dirinya yang hadir dalam kehidupannya.
"Belum." balas Allcy dengan pelan.
"Aku akan memesankan kalian pizza." ujar Mad sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.
Mata Allcy berbinar saat mendengar kata-kata pizza. Sudah lama sekali ia tak makan pizza. Harga nya yang cukup mahal, membuat orang tua Allcy tidak mampu membeli pizza walau hanya satu kotak saja. Allcy mengenal rasa pizza, dari temannya. Bukan dari orang tua nya yang membelikannya.
"Al, apakah kau mau tambahan?" tanya Mad.
"Tidak."
"Minuman?"
"Cola."
"Oke."
Olivya tersenyum. Entah mengapa ia merasa damai dengan kehadiran Allcy di hidupnya. Ia juga merasa sedih akan perasaan buruknya belakangan ini.
Sebuah tali yang ia ikat sekuat mungkin, suatu saat akan terputus oleh satu takdir.
Allcy turun dari sofa dan berjalan menghampiri Olivya. Gadis kecil ini mengetahui perubahan komuk wajah milik Olivya.
Allcy menggenggam tangan Olivya yang bebas dari infus.
"Halo?"
Olivya dan Allcy menoleh kearah Mad yang sedang mengangkat telpon. Mad berjalan keluar ruangan untuk menjawab panggilan masuk, agar tidak mengganggu kenyamanan istrinya.
"Aku harus memanggilmu apa?" tanya Allcy dengan polos.
"Mama." balas Olivya dengan lembut.
"Allcy tau apa yang mama pikirkan saat ini."
Olivya mengerutkan dahinya dengan bingung. "Apa maksudmu, sayang?"
Allcy mencoba menaiki ranjang Olivya dan duduk berhadapan dengan Olivya.
"Ma, aku memiliki sebuah kelebihan, dimana aku bisa membaca pikiran seseorang. Allcy tau, Mama dilanda rasa takut akan kehilangan seseorang. Iya, 'kan?"
Olivya terkejut. Selain imut nan menggemaskan, ternyata Allcy memiliki kelebihan yang jarang dimiliki orang lain.
Olivya menghembuskan nafasnya dengan berat. "Entah mengapa, mama merasa hal itu akan benar-benar terjadi."
"Itu akan terjadi, ma. Allcy tidak mendoakan hal buruk, tapi hal yang mama takuti, akan benar terjadi."
"Tidak. Jangan katakan itu lagi, Al. Itu takkan pernah terjadi." bantah Olivya dengan nafas yang sudah memburu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dangerous Mafia
ActionOlivya adalah seorang gadis lugu yang masuk dalam kehidupan seorang mafia. Ia terserang oleh obsessi dan cinta dari mafia yang telah menculiknya. Trauma akan mafia, perlahan akan menghilang sejak ia mengenal sosok Madrick Vallencio yang menjabat seb...