Olivya berjalan menuruni anak tangga. Ia mencoba mencari keberadaan kekasihnya. Eh, benarkan?.
"Berta, dimana Mad?" tanya Olivya pada seorang kepala maid di mansion megah ini.
"Tuan Mad ada diruang tamu, nona." ujar Berta dengan lembut.
Olivya mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Ia berjalan menuju ruang tamu guna mencari keberadaan sosok pria itu. Olivya akan meminta maaf, ia tahu Mad pasti marah. Apalagi mereka berdua sudah memiliki sebuah ikatan.
Olivya terkejut saat melihat Mad sedang dijahit lengannya oleh seorang dokter. Tampak wajah Mad yang pucat dan memejamkan matanya.
"Mad?" panggil Olivya dan langsung duduk disebelah Mad. Gadis ini sangat khawatir saat melihat wajah pucat pasi milik Mad.
Apakah Mad menyakiti dirinya sendiri? batin Olivya.
Mad tetap memejamkan matanya, seakan ia tak mendengar panggilan dari Olivya.
"Tuan Mad sedang dalam pengaruh obat bius." ujar sang dokter.
Olivya mengangguk, ia melihat tubuh Mad yang telanjang dada dan sang dokter yang sedang fokus untuk mengobati luka Mad.
"Dia kenapa?" tanya Olivya sambil memegang pundak kiri Mad yang tak terluka.
"Lengannya terkena tembak yang cukup dalam."
Olivya terkejut, mungkin jika tidak melalui sang dokter yang membuka suara, Mad tidak akan mengatakan hal ini pada Olivya.
"Bagaimana bisa? Kenapa tidak di rawat di rumah sakit saja?" tanya Olivya masih dengan raut wajah yang khawatir.
"Dia tidak mau. Untuk di bius pun, ia menolak dengan keras. Tapi tanpa memberitahunya, saya telah membiusnya. Ini akan sangat menyakitkan."
Olivya tetap duduk disebelah Mad tanpa melihat kearah lengan Mad yang sedang di jahit oleh sang dokter. Ia akan merasa ngeri melihatnya.
"Sudah selesai." gumam dokter sambil membereskan alat-alat yang sempat ia keluarkan tadi.
"Kapan ia akan sadar?" tanya Olivya.
"Tiga jam lagi dia akan sadar. Jangan suruh dia banyak melakukan kegiatan, atau jahitannya akan membuka lagi. Biarkan dulu sampai mengering." saran sang dokter yang diterima baik oleh Olivya.
"Mari saya antar--"
"Tidak perlu. Jaga saja Mad, saya bisa berjalan keluar sendiri." potong sang dokter saat Olivya sudah setengah berdiri.
Olivya hanya mengangguk, sang dokter pun melenggang pergi setelah selesai dengan tugasnya.
"Bagaimana aku bawa tubuh nya ke kamar?" tanya Olivya pada dirinya.
"Hei, kamu." Olivya memanggil anak buah Mad yang melintas didepannya.
"Iya nona, adaapa?" tanya bodyguard ini dengan sopan.
"Bisa tolong angkut tubuh Mad untuk ke kamar? Antarkan ke kamar tamu saja, kasihan tubuh Mad jika harus naik keatas." pinta Olivya.
Bodyguard ini pun mengangguk dan mulai membopong tubuh Mad dengan perlahan. Ia membawa tubuh tuannya menuju kamar tamu yang berada dilantai bawah, sesuai permintaan Olivya.
Saat sudah sampai dikamar tamu, bodyguard ini meletakkan tubuh Mad diatas kasur dengan perlahan. Setelah itu pamit melenggang pergi pada Olivya yang sejak tadi mengikuti juga dibelakang.
Olivya menutup pintunya, ia mengatur suhu ruangan agar memberikan kenyamanan untuk Mad. Hari sudah semakin sore, tak lama lagi akan gelap. Olivya juga masih berjaga di kamar tamu. Berjaga-jaga, jika Mad membutuhkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dangerous Mafia
ActionOlivya adalah seorang gadis lugu yang masuk dalam kehidupan seorang mafia. Ia terserang oleh obsessi dan cinta dari mafia yang telah menculiknya. Trauma akan mafia, perlahan akan menghilang sejak ia mengenal sosok Madrick Vallencio yang menjabat seb...