30. War Of Mafia

53.8K 2.6K 46
                                    

"Dia tinggal bersama saya."

Olivya menoleh kearah sumber suara. Seorang pria yang tak dikenalinya, menjawab begitu saja dengan enteng. Ia kira, orang itu adalah Mad, tapi perkiraannya melesat. Orang itu bukan Mad, melainkan orang lain yang tak dikenalinya.

"Apa? Kau tinggal dengannya?" tanya dosen itu dengan suara cemprengnya.

"Kau percaya? Aku berkata bohong. Hahaha." tawa pria ini menggelegar. Olivya menatap khawatir, pasalnya jika digambarkan dalam bentuk anime komik, pasti gambaran dosen ini sedang marah dan asap yang keluar dari kepalanya. Lihatlah? Wajah dosen ini sangat merah padam, tak sulit rupanya membuat dosen satu ini marah.

"Bercanda, dia tetangga saya. Kita satu komplek." ujar pria ini dengan berbohong.

"Apa yang dikatakan dia itu benar?" tanya dosen killer ini pada Olivya. Olivya menunduk, ia bingung harus menjawab apa.

"Kenapa kau tanya padanya? Tanya padaku, aku tetangganya." sahut pria ini.

"Sudahlah, saya tak mau buang-buang waktu mengajar saya. Sekarang, kalian kembali ke tempat duduk. Dan untukmu, kamu duduk dibarisan paling depan. Saya ingin mengetes kemampuan kamu." ejek guru itu dengan merendahkan seorang Olivya.

"Bu, anda belum mengatakan padanya nama anda." ujar laki-laki tadi yang menyelamatkan Olivya dari desakan dosen killer ini.

"Yoseline." ujar dosen itu.

"Paham kamu? Hei, bocah ingusan." tanya Yoseline -- Dosen killer itu sambil menunjuk Olivya mengunakan sebuah tongkat yang panjang.

"Paham bu." jawab Olivya dengan ramah. Dirinya pun tak mengambil pusing ucapan-ucapan Yoseline yang sangat menusuk, lama-lama ia akan terbiasa dengan ini.

***

Mad berjalan masuk kedalam perusahaan Madrick Vllcio's Company dengan diikuti oleh kedua pengawalnya yang berada dibelakangnya. Madrick adalah pemimpin terusan dari mendiang Daddy nya. Mad berpegang teguh perusahaan ini, bahkan jika ada salah pegawainya yang bekerja tak becus menurutnya, Mad akan langsung memecatnya. Ia akan tetap menjaga kualitas perusahaan ini, seorang karyawan baru yang ingin bekerja disini, harus mengikuti tahap seleksi yang benar-benar ketat. Tidak sembarangan orang yang dapat bekerja disini.

Mad masuk kedalam lift yang hanya khusus untuknya, sedangkan kedua pengawalnya menggunakan lift umum karyawan lainnya. Mad memencet tombol paling atas sendiri yang merupakan ruang kerjanya. Tatapannya dingin, dengan aura seorang mafia yang sangat kental pada dirinya.

Setelah cukup lama, lift ini pun terbuka. Mad berjalan keluar dan tak lama, lift yang ditumpangi pengawalnya pun terbuka secara bebarengan, sehingga pengawal ini pun tetap mengikuti langkah Mad sesuai perintah tuannya.

Mad membuka pintu ruangannya dengan sidik jarinya, ia masuk dan langsung duduk di kursi kebesarannya dan pengawalnya duduk tepat didepannya.

"Sudah tahu siapa yang melakukan aksi tembak dadakan kemarin?" tanya Mad dengan aura yang menyeramkan. Pengawal inipun mengangguk mantap, ia sudah menemukan siapa dalang dibalik ini semua. Tak sulit bagi Mad dan pengawalnya untuk menemukan keberadaan musuhnya. Salah satu pengawal musuh yang kemarin sempat di lumpuhkan, dipaksa untuk membuka mulut agar memberitahu siapa dibalik dalang ini semua.

Banyak pengawal musuh yang menerima ajakan Mad untuk menjadi pengawalan dan ada juga yang menolak sehingga berakhir dengan tragis. Setidaknya, sifat dari Daddy yang pemaaf menurun sedikit padanya. Mad tidak langsung membunuh habis pengawal musuh, tetapi menawarkan untuk ikut di bawah pimpinannya.

My Dangerous Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang