Olivya berbaring diatas kasur yang muat dengan dua orang berbantalan lengan Mad yang polos dan kekar. Mereka sama-sama bertelanjang badan, bermodalkan selimut sebagai pembungkus badan mereka yang sama-sama polos.
"Kau bermain sangat kasar." rutuk Olivya sambil memainkan dada bidang Mad yang polos dengan jari lentiknya.
"Maafkan aku. Aku terlalu bergairah melihatmu." balas Mad dengan suara serak.
Kedua mata Olivya menatap kearah Mad sambil tersenyum.
"Kau saja, aku tidak."
Mad membenarkan posisi kepalanya dan menatap gadisnya. Mad mengelus pipi Olivya dengan sentuhan yang sangat lembut. Digapainya telapak tangan Mad yang sedang menyentuh pipinya, dan diciumnya.
Olivya mengubah posisi menjadi duduk. Mad menggapai celana dalamnya dan langsung memasangnya. Begitu juga dengan celana, kemeja, dan jas nya untuk ia kenakan.
"Kau tak mandi?" tanya Olivya dengan bingung.
"Aku akan tetap wangi walaupun tidak mandi."
Olivya turun dari atas tempat tidur dengan tubuh yang dililit selimut. Mad menggulung lengan kemejanya hingga ke siku dan membuka dua kancing atas kemejanya.
"Mad... Tanyakan pada ayah, adakah di baju polos?" teriak Olivya dari dalam kamar mandi.
"Dimana bajumu tadi, sayang?"
"Kau lupa? Kau merobeknya Mad."
Pria ini tertawa pelan, ia berjalan keluar kamar untuk menjumpai Armon, ayah Olivya. Diruang tamu, seorang pria paruh baya menata sebuah makanan sederhana dan juga minuman.
"Apakah kau ada baju polos berukuran kecil?" tanya Mad.
"Untuk apa?" tanya Armon.
"Putrimu, bajunya sobek."
"Sebentar."
Armon melangkah pergi dari hadapan Mad. Mad melihat sebuah makanan yang ditata oleh ayah Olivya diatas meja ruang tamu. Kehidupan sederhana, tidak pernah hilang dari sosok Armon.
"Ini, berikan pada Olivya. Ini adalah baju kakaknya yang saya simpan. Mungkin masih cukup ditubuh kecil, Olivya." Mad mengambil alih baju itu, tak menunggu lama, Mad berjalan menuju kamar.
Saat sudah tiba dikamar, ia mendapati Olivya yang sudah memakai bra dan celana pendeknya. Mad memberikan baju itu pada gadisnya.
"Baju siapa ini? Seperti pernah melihatnya." tanya Olivya sambil memakai baju kaos hitam bermotif gambar.
Olivya POV On
Aku keluar kamar bersama dengan Mad. Kaki kami melangkah menuju ruang tamu, dimana seorang laki-laki terhebat dalam hidupku duduk didepan tv dengan menyantap mie kuah yang berada digenggaman nya.
Ku susul ia dan duduk disebelahnya, Ayah menyuruhku untuk ikut makan bersama dengannya. Meraih, meniup, dan memakan mie kuah itu. Memang ku akui, Ayah sangat hebat dalam membuat mie kuah ini. Biarpun terlihat sederhana, tapi rasanya cukup luar biasa.
Aku melihat Mad yang sangat lahap memakan makanan buatan Ayahku. Apakah dia sangat lapar? Bahkan, ia bilang jika satu porsi mangkuk saja tak cukup baginya. Maka itu, Ayah kembali ke dapur untuk mengambilkan Mad satu porsi mie ayam lagi.
"Apakah kau sangat lapar?" tanyaku sembari menyendokkan makananku kedalam mulut.
Mad mengusapi mulutnya seusai menyeruput kaldu mie kuah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dangerous Mafia
ActionOlivya adalah seorang gadis lugu yang masuk dalam kehidupan seorang mafia. Ia terserang oleh obsessi dan cinta dari mafia yang telah menculiknya. Trauma akan mafia, perlahan akan menghilang sejak ia mengenal sosok Madrick Vallencio yang menjabat seb...