Pria berstelan ala mafia itu keluar dari ruangan kerjanya. Madrick menghabiskan waktunya seharian hanya untuk minum dan membaca sebuah diary yang pernah ia tulis semasa kecilnya. Tubuhnya benar-benar linglung, Mad mabuk berat malam ini. Jam menunjukkan pukul dua dini hari. Mad melangkah menuju lantai atas, efek mabuk, Mad terus saja tersandung lantai dan ambruk. Ia benar-benar mabuk berat. Masalalu nya yang kelam, membuatnya jadi seperti ini. Seakan, masalalu itu menjadi mimpi buruk baginya.
Jika ia pernah bilang, jikalau orang tuanya meninggal karena buronan polisi, itu adalah kebohongan. Kematian orang tua Mad, menjadi history terburuk bagi Mad. Ia harus kehilangan orang tuanya karena kebodohan yang pernah ia perbuat. Mad menyesal, sangat menyesal.
Langkahnya yang gontai, membawa tubuh Mad menuju sebuah kamar yang bukan kamarnya sendiri, melainkan kamar milik kekasihnya, Olivya. Olivya telah menerima cinta Mad seutuhnya. Dengan gerakan perlahan, Mad membuka pintu kamar Olivya yang tak pernah dikunci oleh sang empu, sehingga memudahkan Mad untuk masuk kapanpun yang ia mau. Mungkin, dengan menatap wajah Olivya, Mad akan lebih tenang dan melupakan sejenak apa yang menjadi mimpi buruknya.
Disana, tepatnya diatas ranjang, terdapat seorang gadis yang meringkuk dibalik selimut dengan gaun piyama putihnya. Dengan langkah sempoyongan, Mad berjalan kearah Olivya. Ia mengelus puncak kepala Olivya dengan lembut, wanita yang ia sayang setelah ibunya. Sebelumnya, Mad tak pernah terobsesi dengan wanita manapun, namun, kepolosan wajah Olivya membuat Mad sangat terobsesi padanya.
"Stay with me, baby." gumam Mad sambil terus mengelus wajah mulus Olivya.
Dalam tidurnya, Olivya merasa terganggu karena seseorang mengelus wajahnya. Olivya terbangun, pertama kali yang ia lihat adalah wajah Mad yang begitu dekat dengannya. Spontan, membuat Olivya berteriak dan meminta Mad untuk menjauh darinya. Bukannya menjauh, Mad justru mendekatkan wajahnya kearah Olivya dan langsung menyambar bibir ranum milik Olivya.
"Mmppp, Mad le--passs, hah hah." Olivya berhasil mendorong dada bidang Mad.
"Kau mabuk?" tanya Olivya yang langsung bangun dari posisi baringnya.
"Sedikit, baby. Jangan meninggalkan ku." ujar Mad.
"Mad, sadarlah. Kau? Kau mabuk berat. Ayo, aku akan mengantarkan mu ke kamar mu." Olivya sudah menarik lengan Mad, namun Mad tetap diam sambil mengingau agar Olivya tidak pergi meninggalkan nya.
"Jangan pergi Olivya. Aku mencintaimu." ingau Mad.
"Aku tidak meninggalkan mu, Mad."
"BOHONG!!" bentak Mad. Olivya terkejut, ia paling tidak dibentak ataupun di kasari. Olivya merintikkan air matanya, kenapa Mad mengatainya bohong? Apakah selama ini, Mad tidak percaya padanya? Pikiran Olivya sudah bertebaran kemana-mana. Hal negatif, Mad yang hanya akan mempermainkan hidupnya muncul begitu saja.
"Maafkan aku, sayang. Maaf. Aku tidak bermaksud membantak mu." ujar Mad penuh dengan penyesalan. Ia menangkup wajah Olivya dengan kedua telapak tangannya yang besar. Mad menghapus air mata Olivya yang lolos begitu saja.
"Kau mengataiku bohong, Mad?" tanya Olivya dengan isak tangisnya.
"Ssttt, tidak sayang. Kau.... Perfect." ujar Mad yang masih dengan kondisi mabuk.
"Kau mengataiku bohong? Kau tak percaya padaku? Apakah kau ingin mempermainkan hidupku? Ap--" ucapan Olivya terpotong, lantaran Mad langsung membungkam mulutnya dengan ciuman yang begitu lembut. Olivya tidak memberontak, ia menikmati ciuman Mad yang lembut dan memabukkan. Otaknya menolak, namun hatinya sebaliknya. Olivya membalas ciuman Mad, lama mereka berciuman, Ciuman Mad menjadi kasar dan brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dangerous Mafia
ActionOlivya adalah seorang gadis lugu yang masuk dalam kehidupan seorang mafia. Ia terserang oleh obsessi dan cinta dari mafia yang telah menculiknya. Trauma akan mafia, perlahan akan menghilang sejak ia mengenal sosok Madrick Vallencio yang menjabat seb...