48. Birthday and Marriage

57.8K 2.6K 161
                                    

Mad meletakkan sendok dan garpu diatas piring. Makanan telah habis, tapi kekesalannya pada mereka bertiga-Olivya, Zakira dan Jon yang telah membuat mood pagi harinya hancur.

"Mad, aku ingin berkunjung ke Ayah." pinta Olivya.

Mad menatap Olivya sekilas. "Hm." balasnya.

"Ish, yang hamil aku, kenapa kau yang marah?" tanya Olivya.

Jon mengangguk. "Iya, betul. Apakah kau hamil juga?"

Mad menghela nafas dengan berat. "Kalian ini kenapa? Kalian lah yang membuat aku menjadi kesal. Kenapa kalian seakan-akan menyalahkan semuanya padaku?"

"Kau memang salah. Sudah sana mandi, lalu antarkan aku ke rumah Grandpa Adnan."

"Berangkat saja sendiri sana."

Olivya terdiam. "Oke. Aku akan berangkat bersama sopir."

"Kami akan menemani mu nak, kau jangan khawatir. Iya kan, Jon?" sahut Zakira.

"Ya, benar itu. Jika Mad tidak mau, kami bersedia."

"Whatever. Pergilah kalian, otakku akan semakin panas jika kalian masih menunjukkan muka di depanku." ketus Mad dan langsung pergi berlalu.

Zakira, Jon dan Olivya tertawa. Ia senang membuat Mad kesal dan marah. Jika semalam adalah hal yang begitu berkesan bagi Mad, tapi paginya adalah seperti hari terkutuk baginya.

"Kapan terakhir kali dia merasa benar-benar kesal?" tanya Jon sambil menatap Olivya.

Tampak wajah Olivya seperti berpikir. "Saat aku berdekatan dengan Carson." gumam Olivya.

"Carson? Sepupu laki-laki mu itu?"

Olivya mengangguk. Sedetik kemudian, Jon dan Zakira tertawa. Ia tak habis pikir jika Mad se-cemburu itu terhadap sepupu laki-laki gadisnya.

******

Milan, Italy 12.00 pm

Olivya dan Mad keluar dari dalam mobil. Mereka berdua sudah sampai didepan mansion megah milik keluarga Macrime. Hari cukup terik, namun udara tidak terasa begitu panas.

Mad menggandeng telapak tangan kanan Olivya untuk melangkah masuk bersama kedalam mansion. Kedatangan mereka langsung disambut hangat oleh penjaga gerbang. Tanpa harus bertanya ada keperluan apa, sang penjaga gerbang tau dan langsung mempersilahkan Olivya dan Mad masuk.

Mad semakin mengeratkan genggamannya saat melihat Carson yang berjalan kearah mereka. Mata Olivya menatap Mad sambil menggelengkan kepala.

"Kalian sudah datang?" tanya Carson

"Kau buta?" sahut Mad dengan ketus.

Carson membuang nafas dengan berat. "Ayo masuk."

"Tanpa kau persilahkan, aku akan masuk."

"Tunggu perintahku."

"Siapa dirimu?"

"Penguasa mansion."

"Adnan Macrime."

Carson terdiam. Yang dikatakan Mad benar adanya. Adnan-Kakek Carson pemilik, sekaligus penguasa mansion.

Mad menarik tangan Olivya untuk masuk kedalam mansion, meninggalkan Carson dibelakang.

"Kau tak seharusnya lancang seperti itu dengan Carson. Siapa tahu, dia pewaris mansion ini." ujar Olivya.

"Kau membelanya?" tanya Mad tanpa menoleh kearah Olivya.

"Ti-tidak. Hanya memberimu peringatan."

My Dangerous Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang