24. Sebuah Gedung

49.1K 2.9K 102
                                    

Pagi yang cerah. Sang mentari menyapa bumi dengan sinarnya. Cahaya matahari masuk melalui celah-celah gorden yang sedikit terbuka, hingga, membuat gadis cantik yang sedang meringkuk diatas kasur mengedipkan matanya karena silau.

Olivya menyibakkan selimutnya, ia menyesuaikan matanya dengan sinar matahari yang masuk. Olivya terbangun dan beranjak dari kasur. Ia membuka lebar-lebar gordennya hingga sinar matahari sepenuhnya masuk kedalam kamarnya yang luas ini. Olivya membuka pintu balkon, ia berjalan menuju balkon dan berhenti tepat di railing balkon. Ia melihat kota Italy yang sangat indah dari atas kamarnya. Sangat indah. Matanya menangkap sebuah bangunan besar yang menjulang tinggi. Sangat indah dan mewah. Pasti yang punya bangunan perusahaan itu orang kaya.

Lama ia menatap bangunan tersebut, tanpa sadar seseorang tengah memeluknya dari belakang. Olivya terkejut, saat ia tahu siapa yang memeluknya, Ia tak lagi memberontak. Wangi khas yang membuat gadis itu tau siapa pemiliknya.

"Melihat bangunan itu heh?" suara serak khas orang bangun tidur masuk kedalam gendang telinga Olivya. Sungguh, seksi.

Olivya mengangguk, ia memang tengah memperhatikan bangunan besar yang menjulang tinggi.

"Ingin Kesana?" tanya Mad, sambil meletakkan dagunya diatas pundak Olivya.

"Apa boleh?"

"Tentu saja boleh."

"Serius?"

Mad membalik badan Olivya hingga berhadapan dengan nya. "Bersiaplah  sebelum aku berubah pikiran."

Olivya mengangguk, ia melepaskan diri dari Mad dan berlari menuju kamar mandi dengan ceria. Soal kakinya, Olivya sudah lancar berjalan.

Mad menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat tingkah Olivya yang seperti anak kecil. Ia merasa senang, apabila Olivya bermanja dengannya. Mad berjalan keluar kamar mandi. Ia juga harus bersiap diri untuk mengantarkan Olivya ke gedung yang menjulang tinggi itu.

***

Olivya selesai bersiap. Ia keluar dari walk in closet. Olivya hanya mengenakan gaun hitam selutut dengan bagian lengan yang pendek. Warna gaunnya sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Olivya mematut dirinya di cermin. Rambutnya yang sepunggung, ia biarkan tergerai. Ia memutar tubuhnya didepan cermin. Olivya memuji kecantikan dirinya yang alami. Alami maksudnya tanpa make up. Ia mendekatkan wajahnya di depan cermin hingga bayangan cermin penuh dengan wajahnya.

Olivya memegang bibirnya yang pucat, Ia membuka rak kaca cermin yang mewah ini. Betapa terkejutnya dia, banyak sekali macam-macam lipstik. Bukan dari yang termurah, tapi semuanya adalah lipstik yang harganya tak bisa dibilang murah.

Pilihannya jatuh pada sebuah liptin berwarna pink. Olivya pun langsung memoleskan sedikit liptin itu.

Setelah selesai, Olivya mengambil ponselnya yang berada diatas tempat tidur. Ia menyalakan ponselnya dan, banyak sekali notifikasi dari Instagram yang mengikuti akunnya. Baru semalam ia membuat akun Instagram, sudah beribu orang yang meminta pertemanan dengannya.

Olivya baru sadar, ada satu orang yang sudah ia ikuti akun Instagram nya. Saat dibuka, itu adalah akun Mad. Ia membuka akun Mad, ia terkejut lagi. Ternyata followers akun Instagram Mad sudah mencapai ratusan ribu.

Tak ingin berlamaan dengan ponselnya, Olivya langsung mematikan ponselnya dan berjalan keluar kamar. Sebelum itu, ia mengambil flat shoes berwarna hitamnya.

My Dangerous Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang