Mcrm's Mansion, 10.40 AM
Olivya terduduk diam disofa empuk yang ada diruang tamu kediaman keluarga mansion yang termasuk keluarga sedarah nya juga. Biarpun sedarah, Olivya masih merasa canggung dan asing. Tujuh belas tahun, ia sama sekali tak mengenal keluarga dari sang ayah. Selama tujuh belas tahun, ia tak memiliki Grandma/Grandpa untuk ia sebut. Tapi, setelah tujuh belas tahun ini, tali doa yang selama ini ia tarik untuk bertemu dengan sang keluarga dari mendiang ayahnya, telah mencapai pada pucuknya.
Tangan Olivya sangat dingin, bahkan bergemetar. Madrick yang berada disampingnya meraih tangan mungil Olivya untuk ia genggam dan menyalurkan kekuatan. Mad tahu betapa takut bahkan malunya Olivya untuk bertemu saudara sanak nya. Dan ini waktunya, Mad mempersatukan Olivya dengan keluarga sedarah nya. Walaupun, ia tak bisa mempersatukan Olivya dengan keluarga kecilnya.
Mad siap pasang badan jika hal buruk terjadi pada gadisnya. Bahkan, ia rela kehilangan nyawa orang tuanya untuk gadis yang selama ini ia cintai. Dan nyawa orang tua gadisnya juga tak terselamatkan.
Tak lama kemudian keluarlah seluruh anggota keluarga Olivya. Lengkap semua, termasuk Carson. Adnan mendorong kursi roda yang terdapat wanita tua diatasnya. Olivya tahu, wanita tua itu adalah ibu dari mendiang ayahnya.
"Cucu ku." ujar wanita tua yang masih belum Olivya ketahui namanya.
"Peluk dia." titah Mad.
Olivya berdiri dari duduknya dan berjalan menuju Grandma nya. Olivya membungkuk dan langsung memeluk neneknya.
"Cucu ku. Maafkan aku. Maafkan aku." lirih Lamora Macrime, istri dari Adnan Macrime yang artinya Grandma Olivya.
"Tidak Grandma, ini sudah takdir."
"Olivya, kau gadis kuat." timpal seorang wanita yang sangat mirip dengan wajah ayahnya.
"Dia Nancy, adik kandung dari ayahmu dan ibu kandung dari Carson." ujar Adnan saat tau kebingungan di wajah Olivya.
"Mad, apakah kau tahu kisahnya pembunuhan putraku?" tanya Lamora.
"Tentu saja, bahkan saya ada disana." balas Mad dengan tenang.
Flashback On.
Madrick yang masih berusia tujuh belas tahun, Seharusnya ia menikmati masa mudanya seperti para remaja lainnya. Tapi tidak baginya, ia justru diikatkan oleh sebuah tali permasalahan orang dewasa.
Saat ia menemui seorang gadis yang menangis dikursi taman, Mad berniat membalaskan dendam pada seorang mafia yang membunuh kedua orang tua bahkan kakak dari gadis kecil itu. Madrick berbohong jika orang tuannya sudah meninggal dikejar para polisi, padahal orang tua Mad masih hidup. Kebohongan ini ia lakukan semata-mata untuk membuat gadis itu senang karena mereka sama-sama senasib.
Hendrick, Daddy Mad bahkan menegaskan tidak menyetujui tindakan Mad ini. Memanglah sangat tak pantas jika Mad yang saat itu masih kecil, ikut campur urusan orang dewasa. Bahkan, masih awam untuk Mad mengerti soal ini semua.
"Dad, please. Help me. Aku merasa kasihan dengan gadis itu." ucap Mad untuk meyakinkan Daddy nya agar menyerang mafia yang telah membunuh kedua orang tua Olivya.
"Mad, balas dendam itu tidak baik. Ini akan membuat masalah semakin rumit. Apalagi kau dan Daddy tidak memiliki masalah apapun dengan mafia itu. Jika kau masih saja kekeuh, ini akan sangat mengancam keluarga kita." terang Hendrick.
Mad mendengus nafasnya dengan kasar. "Oke. Jika Daddy tak ingin menolongku, aku yang akan bertindak sendiri." Madrick berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya. Bahkan, ia mengabaikan panggilan dari Daddy-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dangerous Mafia
ActionOlivya adalah seorang gadis lugu yang masuk dalam kehidupan seorang mafia. Ia terserang oleh obsessi dan cinta dari mafia yang telah menculiknya. Trauma akan mafia, perlahan akan menghilang sejak ia mengenal sosok Madrick Vallencio yang menjabat seb...