40. One Day, Two Fact

47.9K 2.8K 126
                                    

Semangat aku nulis itu berkat komen positif kalian:)
Hal sederhana, bikin aku bahagia. Terasa dihargain..

NOTE:

Mungkin cerita ini hanya sampai 45 Part Atau 50 Aku Nggak Tahu. Aku usahain perpanjang kata setiap part.

~Happy reading~

__________________________

Mad dan Olivya berada dikamar milik Mad. Para maid sibuk memindahkan semua barang milik Olivya dari kamar tamu kembali ke kamar istimewanya. Bagaimana dengan Lovina? Wanita itu tetap Mad kurung sampai benar-benar menyesali semua perbuatannya. Mad sengaja tak menyiksa secara fisik, namun secara psikis.

Olivya terduduk diatas ranjang empuk Mad dengan keadaan kaki bersila dan Mas yang membaringkan tubuhnya menyamping dengan tumpuan telapak tangan sebagai penyanggah kepalanya.

"Mad, aku takut jika kau benar-benar amnesia." gumam Olivya sambil mengelus bulu anak kucing yang sedang tertidur diam di pangkuannya.

"Anggap saja ini hukuman untukmu." balas Mad.

Olivya menatap Mad, "Salahku yang mana?"

"Kau lupa? Selama aku di luar negeri, kau berdekatan dengan Carson." ujar Mad dengan wajah tidak suka.

"Maafkan aku." lirih Olivya sambil menunduk.

Mad menarik tengkuk Olivya dan mencium bibirnya sekilas.

"Lupakan, hukuman ini sudah setimpal."

Olivya tersenyum hingga menunjukkan lesung pipinya. "Hubungan kita sudah tidak ada lagi pengganggu." ucap Olivya yang membuat Mad gemas.

"Belum, aku masih harus menghukum dua orang lagi."

Olivya mengerutkan keningnya. "Siapa?"

"Dosen mu dan keponakannya. Berani sekali dia menamparmu."

"Mad, sudahlah lupakan. Jika kau membalas dendam dan mereka juga akan membalas dendam, masalah ini tidak akan kelar. Mereka sudah menyesali perbuatannya dan aku sebagai seorang manusia biasa harus memaafkannya. Jika Tuhan mau memaafkan, kenapa kita manusia yang tak ada apa-apanya di mata Tuhan, tidak mau memaafkan? Semua masalah, kita hadapi dengan kepala dingin. Jangan langsung ambil tindakan menyakiti atau membunuh seseorang. Semua manusia pernah mengalami kesalahan, dan kita sebagai manusia lainnya harus meluruskan masalah itu. Bukan malah menghilangkan nyawa seseorang sebagai akhir masalah ini." ujar Olivya panjang lebar.

Mad tersenyum, hatinya tersentuh dengan ucapan lugu dari Olivya. Apa yang dikatakan gadisnya benar, selama ini ia telah berdosa dengan menghilangkan banyak nyawa. Ini juga ia lakukan untuk reputasi nya yang tak dipandang remeh oleh Mafia lainnya. Mad mau ditakuti oleh semua pemimpin agar tak ada yang berani untuk melakukan tindakan bodoh padanya.

"Terima kasih, sayang. Sekarang aku tahu, jika membalas dendam itu akan memperumit masalah. Apa yang harus aku lakukan untuk menghilangkan semua dosa-dosa ku?" tanya Mad.

"Maafkan orang yang telah melakukan kesalahan kecil. Beri dia peringatan sekali, dua kali. Jika masih belum tobat, bawa dia ke pihak yang berwajib."

Mad mengubah posisinya menjadi duduk berhadapan dengan Olivya.

"Uh sayang, pintar sekali. Rasanya ingin ku terkam sekarang." ucap Mad sambil mencubit pipi Olivya dengan gemas.

My Dangerous Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang