Olivya membaringkan tubuhnya diatas kasur yang empuk. Gaun-nya telah ia ganti dengan piyama tidur yang nyaman. Hari yang benar-benar melelahkan. Tak membutuhkan waktu lama, mata Olivya pun terpejam dengan posisi dimana kakinya yang menggantung dibawa kasur.
Mad yang baru masuk kamar dan langsung melihat posisi tidur Olivya, ia merasa khawatir. Takut jika posisi seperti itu membuat tidur Olivya tak nyaman dan mengganggu kesehatan ibu hamil. Segera mungkin Mad merubah posisi tidur Olivya senyaman mungkin.
"Dia sangat kelelahan." gumamnya.
Mad tersenyum, "Kini kau menjadi milikku seutuhnya. Tak akan ada yang bisa memisahkan kita, selain takdir Tuhan yaitu kematian." sambungnya.
****
Milan, Italy 10.00 AM
Pagi yang cerah dengan cahaya mentari yang begitu menghangatkan tubuh. Sang rembulan telah digantikan oleh sang mentari untuk menyinari bumi.
Diatas kasur yang empuk, terdapat dua pasangan pengantin baru yang masih meringkuk diatas kasur dengan nyenyak-nya. Mereka adalah Madrick Vallencio dan Olivya Vallencio. Ya, Mad telah mengubah nama belakang Olivya menjadi nama marga miliknya.
Olivya mengerjapkan matanya. Bukan karena sang mentari yang menyilaukan matanya, tapi karena hembusan nafas yang menyapu permukaan wajahnya. Matanya terbuka sempurna. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah wajah tenang milik Mad yang sedang tertidur.
Tanpa sadar, sebuah lengkungan terbentuk dari sudut bibirnya yang menciptakan sebuah senyuman. Diangkat tangan kanannya untuk menyentuh wajah Mad lalu turun pada leher tegas milik Mad. Sungguh indah ciptaan Tuhan ini.
"Mengagumi ku, hm?" Olivya terkejut saat suara serak terdengar berat masuk ke indera pendengarannya.
Tak memberi kesempatan Olivya menjawab, Mad langsung menyambar bibir Olivya dengan sangat ganas. Ditindihnya tubuh mungil Olivya dengan badannya yang kekar. Tak puas dengan bibir saja, Mad beralih mencium leher jenjang milik Olivya. Hingga, suara yang dinantikan oleh Mad keluar dari mulut Olivya.
"Aku tidak tahan." ujar Mad dengan suara yang berat.
"Laku--"
"Eghem, saatnya makan pagi."
"Oh shit!" umpat Mad. Matanya menatap kearah Carson yang berdiri diambang pintu dengan membawa sebuah apel utuh yang masih belum digigit.
Olivya yang terkejut melihat kehadiran Carson secara tiba-tiba, spontan ia mendorong tubuh Mad untuk menjauh darinya. Dengan secepat kilat, Olivya bangkit dan menuju kamar mandi. Mad menatap kepergian Olivya menuju kamar mandi, setelah itu menatap tajam kearah Carson.
Dengan tampang tak berdosa-nya, Carson menatap sekitar kamar Mad yang luas nan mewah ini.
"Kamarku tak semewah ini." gumam Carson sambil mengigit apelnya.
"Bagaimana kau bisa masuk?" tanya Mad sambil mengambil air minum diatas nakas dan meminumnya. Pasalnya, kamar Mad menggunakan password voice dan sidik jari yang dapat digunakan oleh Mad dan Olivya saja.
"Ternyata kau bisa bodoh juga. Kau tak mengaktifkan password nya. Aku juga berpikir, tidak mungkin bisa masuk ke kamarmu, tapi Tuhan berpihak padaku." balas Carson sambil menggigit apelnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dangerous Mafia
ActionOlivya adalah seorang gadis lugu yang masuk dalam kehidupan seorang mafia. Ia terserang oleh obsessi dan cinta dari mafia yang telah menculiknya. Trauma akan mafia, perlahan akan menghilang sejak ia mengenal sosok Madrick Vallencio yang menjabat seb...