Secretly Dating ● 7

6.7K 374 10
                                    

BERALASAN ingin ke toilet, Angger meminta izin pada guru di kelasnya. Dia sama sekali tidak sekelas ataupun sejurusan dengan ketiga temannya. Sama seperti Bio. Jika Angger jurusan Bahasa, maka Bio jurusan IPS. Hanya Difki yang satu jurusan dengan Jip di jurusan IPA. Dan tentu saja mereka tidak sekelas, yakali seorang Difki masuk kelas unggul. Kenapa dia sampai bisa masuk IPA saja, cowok itu saja tidak tahu jawabannya.

"Ada makanan apa nih?"

Jip yang sibuk dengan laporan acara pameran sekolah, mengangkat kepala, tersenyum melihat siapa yang datang. "Gue sibuk banget sampe nggak bisa nongkrong dulu." beritahunya pada cowok yang berdiri di pintu.

Angger mendekat lalu duduk di atas meja di seberang Jip. "Hari ini team nggak ada latihan, Bio sama Difki mau ikut ke rumah gue buat main Ps, lo ikut nggak?"

Jip melirik cowok yang kini bangkit untuk meraih cola di kulkas sudut ruangan.

"Tumben ini ruangan sepi." Angger menoleh kanan-kiri.

"Lo kesini pas jam kelas, ya jelas sepi." Balas Jip.

"Seenggaknya cewek lo, biasanya ngintilin lo mulu."

Jip tersenyum, "barusan dia lagi dari sini."

"GA HERAN!" Angger kembali duduk di meja yang tadi dia duduki.

Jip sudah terkekeh sekarang. Lesta selalu menjadi 'bahan' teman-temannya. Pacarnya itu memang semenarik itu untuk terus di bahas.

"Jadi lo mau ikut nggak?" Ulang Angger.

"Iyalah." Jip butuh istirahat. Dan berkumpul dengan teman-temannya adalah istirahat paling seru.

Angger beralih berdiri di sebelah Jip yang kembali fokus pada komputer.

"Eh, lo tau nggak, temennya pacar lo, sekarang jadi manager team basket."

Jip menoleh, "Vanda?"

"Hm."

"Tahu gue."

"Pacar lo yang kasih tahu?" Angger menegakan punggung, "kira-kira kenapa dia mau jadi manager team?"

Jip kembali menatap layar komputer, "Itu waktu di kantin, dia mau pindah ekstrakurikuler terus Bio nawarin jadi manager team, dia langsung mau."

Angger manggut-manggut. Tentu saja karena Bio. Pikirnya. Seharusnya cowok itu sudah tahu jawabannya tanpa bertanya lagi. "Lo selalu tau apapun, kalo harga cabe sekarang, berapa?"

Jip terkekeh. "Cabe keriting atau cabe rawit?"

Angger balas terkekeh, membuka penutup kaleng cola di tangannya. "Lo tahu, ternyata dia anak orang kaya."

"Trus kenapa? mau lo porotin?"

"Porotin buat beli cendol?" Angger terkekeh kecil lalu meneguk minuman bersoda itu.

Lagi-lagi Jip terkekeh, "lo tahu dari mana?"

"Kemaren gue nganter dia pulang." Santai saja Angger menjawabnya.

Jip memutar kursi menghadap Angger, mengambil alih kaleng cola dari tangan cowok itu dan meneguknya. "Oh ya?" Cowok itu menatap Angger penasaran.

"Hm." Angger mengangguk, merebut kembali kaleng cola dari Jip, dia menengadah untuk menyesap setitik sisa cola.

"Dia tipe lo?"

Angger menatap Jip beberapa detik, dan kemudian bangkit. Kedua bahunya terangkat serentak.

Jip tersenyum tipis. Biasanya Angger hanya menjawab iya dan tidak untuk pertanyaan semacam itu. Dan sepertinya Jip tahu apa maksud Angger kali ini.

Secretly Dating (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang