Secretly Dating ● 25

3.7K 157 1
                                    

Hari ini hanya Angger dan Difki yang nongkrong di gerobak cendol Mang Cep. Matanya menatap Bio yang ikut Jip untuk gabung di kantin bersama Vanda dan yang lain.

"Kira- kira kenapa cewek bisa tiba-tiba marah sama cowok?" Tanya Angger tanpa menoleh pada Difki.

Difki tampak berpikir sebelum menjawab, "Cemburu?"

Angger menghisap pipetnya kuat-kuat hingga gelasnya kosong, kepalanya berputar menghadap Difki. "1 + 1 berapa?"

"Gini-gini juga gue tamat SD anjing!"

Angger bangkit, "Cendol lo biar gue yang bayarin." Lalu dia pergi setelah membayar, meninggalkan Difki yang kini mengejarnya.

Tahu ditraktir, mending tadi gue bungkus! Difki menyesal.

Di tengah jalan menuju ruangan basket, Angger bertemu Namya. Cewek itu menayakan jadwal kompetisi basket yang sudah heboh dibicarakan anak satu sekolahan.

"Besok." Jawab Angger.

"Oh ya?" Namya diam sejenak, "tapi gue nggak bisa liat kalian dong... Gue harus persiapan buat olimpiade." Wajah Namya langsung saja merengut.

"Seenggaknya lo bisa nonton final kan?" Angger tersenyum.

"Yakin banget bisa sampe final?" Namya terkekeh.

Angger balas terkekeh, "Lo becanda banget kalo ngomong kek gitu." Lalu mata Angger bergerak, bertemu di satu titik lurus dengan mata Vanda.

Walau kini mereka berjarak cukup jauh, tapi Angger tahu bahwa kini Vanda sedang menatapnya.

Dan saat sadar Angger juga tengah menatapnya, Vanda memutar kepala, membuang pandangan.

Kenapa gue harus liat mereka mulu sih?! Vanda membatin kesal.

"Semangat ya!" Namya tersenyum.

"Gimana nggak semangat kalo lo yang nyemangatin." Difki membalas. Sejak tadi dia sudah jadi kambing congek karena sama sekali tidak di ajak bicara. Dan sepertinya Difki bertekad untuk mencari pacar lagi biar nggak congek-congek amat.

Bibir Angger ikut tersenyum. Bukan karena Namya, atau godaan Difki. Tapi karena sepertinya dia tahu apa yang membuat Vanda berubah padanya.

Lo cemburu Van?

Sepanjang hari Angger tersenyum untuk asumsi yang dia buat sendiri.

Vanda cemburu.

Vanda cemburu.

Vanda cemburu.

Vanda cembu-

Hingga matanya menangkap saat Vanda dianter pulang oleh Bio lagi. Senyum Angger hilang, dia memasang helmnya dengan dengusan keras.

Walaupun tebak-tebakan Vanda dan Bio salah akan warna dan corak boxer Arum, tapi Vanda sudah terlanjur mengiyakan ajakan pulang bareng Bio.

Tak lupa cowok itu memasangkan helm ke kepala Vanda. Vanda hanya diam, dan menyadari bahwa kini Angger sedang menatapnya.

"Eh Ger, ntar malem main di rumah Jip?"

"Hm." Tangan Angger pura-pura sibuk dengan pengait helm.

Dan disaat yang sama, Namya muncul. "Ger gue nebeng pulang ya?"

Angger hanya diam, tidak fokus karena kini dia masih menatap Vanda hingga akhirnya cewek itu dan Bio pergi.

Sama sekali Vanda tidak menoleh, walau dia ingin sekali tahu apa Namya benar-benar di antar pulang oleh Angger.

Dasar nyebelin! Pulang lo sana sama Namya! Jadian sekalian biar gue makin benci sama lo! Vanda ingin memukul kepala cowok saat ini juga.

Di tempatnya, Angger menghela nafas panjang. Sepertinya dia butuh yang dingin-dingin untuk meredam dadanya yang panas.

"Ger?"

"Ha?" Angger menoleh, baru menyadari kehadiran Namya.

"Gue nebeng pulang ya?"

"Gue ada urusan, lo bisa naik taksi kan?"

Kepala Namya mengangguk, masih diam di tempatnya hingga akhirnya Angger menjauh.

Mungkin semua orang mengira bahwa Namya adalah gadis beruntung yang bisa dekat dengan cowok seperti Angger. Hubungan yang tampak di sembunyikan agar keduanya nyaman. Tapi tidak, mereka hanya sebatas teman, teman dan teman. Angger selalu mempunyai benteng tinggi yang dia ciptakan saat bersama Namya. Cowok itu tahu Namya masih punya perasaan lebih padanya walau Angger sudah pernah jujur dengan apa yang dia rasakan. Tapi kini dia bersikap seolah tak melihat itu. Pura-pura tidak melihat hanya karena cowok itu tak mau Namya sakit hati jika dia membuka dirinya begitu saja. Angger tidak mau Namya berpikiran jika dia memberi harapan. Pada dasarnya Angger adalah orang yang baik yang bisa bergaul dengan siapapun termasuk cewek-cewek yang mencoba mendekatinya. Dan hanya seperti itu.

Dulu Angger pernah pacaran saat kelas 10 dengan teman sekelasnya. Namya tahu cewek itu disaat banyak orang yang tak tahu. Setahu Namya dari Bio, mereka putus karena cewek itu pindah sekolah. Dan hanya itu. Bahkan Bio juga tidak tahu hubungan seperti apa yang Angger miliki dengan mantannya itu. Entah hubungan cuek-cuekan atau hubungan romantis seperti kebayakan cinta monyet. Angger selalu tertutup untuk masalah yang seperti satu itu.

**********************************

Jangan lupa vote dan komen yaw. Sesederhana itu gue sudah merasa dihargai =)

Secretly Dating (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang