Secretly Dating ● 17

4.9K 289 6
                                    

Angger berucap salam saat memasuki ruang tata usaha dan bertemu dengan wanita cantik nan ramah bernama Laura.

Setelah mengutarakan maksud dan tujuannya datang kesana, buk Laura mulai mencari kelas matematika untuk Angger.

"Berantem lagi ya?" Bu Laura tersenyum melirik Angger begitu mengangkat pandangan dari komputer.

"Belom berantem kalo belom nonjok buk."

Laura terkekeh, "Jangan diambil hati omongan pak Ganjar, dia sepertinya hanya iri sama kamu."

"Saya emang bikin iri orang-orang sih buk."

Keduanya tertawa. Lalu bu Laura menyebutkan kelas yang juga sedang dalam pelajaran matematika pada Angger. "Kelas 11 IPA1, kelas 11 IPS4-"

"Nah kelas itu aja buk."

"Yakin?"

Kepala cowok itu mengangguk, "Itu kelas Bio bu."

"Oke, ibu akan kasih tahu ibu Hastari. Yasudah, kamu segera ke kelas itu, nanti jam pelajarannya keburu habis."

"Iya buk, makasih ya buk." Angger menyalami tangan wanita 25 tahun itu sebelum pergi.

Kapan lagi bisa pegang tangan cewek cantik. Kalo anak Junius, udah gue embat nih! batin Angger.

Begitu keluar dari ruang tata usaha, Angger tak langsung ke kelas Bio. Dia berbelok ke kantin, tunggu bel pergantian jam pelajaran dulu. 2 jam di kelas matematika nanti bisa-bisa bikin cowok itu ikut Jip olimpiade karena terlalu pintar.

Dia memilih duduk di pojokan dan memesan semangkok mie rebus dan mengeluarkan ponsel untuk bermain game. Barulah dia beranjak bangkit saat akhirnya bel benar-benar berbunyi.

Saat akan membayar di kasir, mata Angger menangkap coklat di barisan permen, dan dia jadi teringat Vanda. Dia terkekeh saat ingat cewek itu menagih coklatnya tadi.

"Beli ini juga deh buk." Tangannya meraih coklat itu.

"Mas Angger harus tunggu kantin kosong dulu baru ke sini?" Ibu kantin yang sedang mencari uang kembalian bersuara.

"Habisnya banyak fans buk, saya risih." Angger dengan tampang jengah yang dibuat-buat, membuat wanita tua itu terkekeh.

Setelah menerima kembalian, cowok itu menaiki tangga gedung jurusan IPS. Kemudian mengetuk pintu kelas yang ditujunya, kepalanya muncul dari sana.

"Misi buk..."

Bu Hastari yang sedang menerangkan, berhenti sejenak, menoleh ke arah pintu.

"Angger, ayo masuk, cari kursi kosong ya."

Mendengar nama yang tak asing itu, Vanda yang sedang diam-diam memasang kutek dari balik meja, mengangkat kepala. Bibirnya tertarik.

Bio dengan senyum lebarnya menyambut Angger yang sudah masuk ke dalam kelas. "Semua meja udah penuh, tarik kursi yang di belakang aja, gabung ke sini."

Angger menarik kursi dan bergabung dengan meja Bio, Arum, Lesta dan Vanda yang dijadikan satu karena mereka sedang membahas soal.

"Pasti lo berantem lagi sama guru kesayangan lo itu?"

"Gatal banget tangan gue pen nonjok, tapi... ah syudahlah!"

Bio terkekeh pelan di tempatnya.

Lesta melirik Angger yang kini mencari posisi dengan nyaman. "Jadi sekarang tiap pelajaran MTK, lo ke sini?"

"Iya, lo ada masalah?"

Arum menatap Angger, "Seharusnya lo yang masalah karena harus dengar mulut Lesta!"

Secretly Dating (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang