Vanda segera meraih botol saos sambal begitu baksonya datang. Cewek itu menatap kedua sahabatnya yang hanya diam, sejak tadi terus menatapnya.
"Woy! Baksonya udah nyampe! Kalian nggak mau rebutan saos sambal?"
Lesta dan Arum masih diam, membuat Vanda semakin kebingungan. Dia mendengus dan memencet botol saos ke mangkoknya.
"Pada kenapa sih?" Alis Vanda menyatu.
Tak ada jawaban.
"Helloooo." Tangannya bergerak di depan wajah Arum dan Lesta.
Detik berikutnya, Lesta mendengus, lelah karena harus menahan bibirnya yang siap meluncurkan kata-kata ke wajah Vanda, cewek itu menoleh ke arah Arum yang sudah ingin sekali melahap bakso di hadapannya.
Tapi keduanya harus lebih dulu mengintograsi tersangka di seberang mereka.
"Kemaren kalian jadi ke rumah lo Ta?" Vanda menyuap bakso ke dalam mulut.
"Nggak jadi!"
"Lho? kenapa?"
"Kemaren gue sama Arum ngikutin orang."
Kepala Arum mengangguk.
Alis Vanda menyatu, "siapa?"
Lesta menghembuskan nafas keras, "menurut lo siapa?"
"Siapa sih?!" Vanda beralih menatap Arum, dia penasaran bukan main. Tapi mulutnya terus mengunyah.
"Sini deh gue kasih tahu."
Vanda mendekatkan tubuhnya ke arah Lesta di seberangnya saat cewek itu juga mendekat.
"Lo nggak jago boong!"
"Maksud lo?"
Lesta menghela nafas saat Vanda masih pura-pura tidak tahu.
"LO PACARAN KAN SAMA ANG-"
Mulut Lesta langsung dibekap tangan Vanda, kepala cewek itu menoleh kanan kiri. "Sssttt... Kenapa suara lo kenceng banget sih!"
Lesta melepaskan tangan Vanda di mulutnya, "kenapa lo nggak cerita, hah?" Lesta menyilang tangannya di atas meja. Di ikuti Arum yang masih melirik baksonya.
Ini masih lama nggak sih? Gue laper! Batinnya.
Kini kedua orang itu sudah menatap Vanda dengan tatapan meminta penjelasan.
"Lo mau main rahasia-rahasian sama kita?"
Vanda menghela nafas.
Tuh kan! Ujung-ujungnya gue ketahuan juga! Batin Vanda meneguk air mineralnya.
"Gue juga akan bilang ke kalian kok."
"Oh ya? Dari yang gue denger, lo cuma akan nyimpen rahasia ini berdua sama Angger?" Sebelah alis Lesta naik.
"Lagian kalian juga udah tahu ini juga!Udah deh, nggak usah sok nyidang-nyidang gue!" Vanda kembali menyuap bakso ke mulutnya.
"Gue udah boleh makan nggak sih?" Arum melirik Lesta. Tapi belum sempat Lesta setuju, Arum sudah menusuk bakso dengan garpu dan melahapnya.
Kalo bukan karena diancam nggak boleh nyontek pas ulangan nanti dan ditraktir bakso, Arum ogah menunda makan siangnya untuk menyidang Vanda.
Ya emang kenapa kalo Vanda pacaran sama Angger? Pikir Arum terus menunduk menikmati bakso di hadapannya. Toh dua-duanya sama-sama single.
"Sejak kapan?" Lesta sama sekali belum puas.
Vanda menatap Lesta, "baru satu minggu..."
"Trus pajak jadiannya mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly Dating (Completed)
Teen Fiction"Jodoh nggak akan lari ke mana, paling ke temen." - Angger. Apa jadinya jika kalian ada di posisi menyukai gebetan teman sendiri? Ingin memiliki, tapi semuanya tidak akan mudah. Tidak ingin memiliki? Nyatanya hanya membohongi diri sendiri. Ini tenta...