Secretly Dating ● 45

3K 121 0
                                    


K

ini Angger sudah lebih rajin untuk bergabung di kantin. Dia dan Difki menyusul Bio yang sudah lebih dulu ke sana. Tentu saja Angger tidak mau memberikan Bio kesempatan untuk dekat-dekat dengan pacarnya.

Dan benar saja, matanya langsung menangkap Bio yang duduk di sebelah Vanda sambil tertawa.

Mempercepat langkahnya, Angger berharap secepat kilat bisa sampai di meja itu.

Begitu sampai, cowok itu langsung mengambil tempat duduk di antara Vanda dan Bio. Semua mata kini menatapnya yang memasang tampang polos, membuat Jip tersenyum-senyum.

"Sempit dong kalo lo ikut duduk di sini?" komentar Bio sebal.

Angger ganggu aja sih! Batinnya.

"Perasaan lo aja kali!" Balas Angger lalu beralih memanggil pelayan kantin untuk mencatat pesanannya. Tak peduli dengan kekesalan Bio.

Difki yang duduk di sebelah Arum mulai melirik mangkok bakso cewek itu. Pesananya belum datang dan perutnya sudah sangat keroncongan.

"Rum, bagi dong..."

Cewek di sebelah Difki itu mengangkat kepala dari mangkoknya, menoleh ke kiri. "Apa?"

"Gue laper banget."

"Lo kan udah pesen!"

"Kan belum datang."

Dengan kesal Arum menggeser mangkoknya ke hadapan Difki yang diterima cowok itu dengan cengiran.

"Cuma 1 sendok! Gue juga laper!" Ingatkan Arum.

Cengiran Difki perlahan hilang, dengan sedikit gondok dia menyuap bakso itu dengan suapan besar.

Detik berikutnya, kepala bagian belakangnya dipukul Arum begitu saja. Membuat ginjal cowok itu hampir keluar dari mulutnya.

"Kegedean bego!" Arum langsung meraih lagi mangkok baksonya.

Meja itu sudah sejak tadi dipenuhi tawa karena tingkah keduanya.

"Tiati lo Rum, jatuh cinta sama Difki rasain lo!" Bio terkekeh menatap keduanya bergantian.

Arum dan Difki langsung menoleh untuk saling tatap. Dan Difki lah yang lebih dulu memalingkan wajahnya.

"Yakali! Ntar yang ada pas mau ciuman gue langsung di tekel!"

"Ih siapa juga yang mau ciuman sama lo!" Balas Arum sengit.

"Sampe beneran lo suka sama gue, awas ya! Tapi sori, gue langsung menolak."

"Najis!" Ingin sekali Arum menyiram kuah panas ke wajah cowok itu.

"Sini cuci gue pake tanah 7 kali!"

Lagi-lagi semuanya tertawa karena percekcokan keduanya.

"Ogah gue sama cewek model lo!"

Kaki Difki langsung saja ditendang Arum dari bawah meja. Membuat cowok itu mengaduh penuh drama. "Sakit!"

"Mulut lo!"

"Trus mulut lo gimana?"

Arum dengan wajah polos beralih melahap baksonya. Sama sekali tidak peduli dengan kekesalan Difki.

"Mending comblangin sama Angger tuh!" Usul Difki detik berikutnya.

Vanda langsung melirik Angger yang kini juga meliriknya. "Angger nggak suka cewek tomboy!"

Hanya itu, tapi bisa membuat meja mereka diam untuk beberapa detik dan kini semua mata menatap Vanda.

Angger yang sadar dengan hal itu, membuka mulutnya. "Ah akhirnya pesanan gue datang juga!"

Secretly Dating (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang