Di rumahnya, saat sedang mengisi LKS, Vanda menerima pesan dari Angger.
'Lo baik-baik aja kan?'
Sudah lebih dari sepuluh menit yang lalu Vanda menatap pesan itu. Rasa kesalnya pada Angger bertambah setelah sadar bahwa cowok itu tidak tahu apa salahnya.
Apa semua cowok seperti itu? Tanyanya dalam hati.
'Van? Lo marah sama gue?'
'Marah kenapa? Nggak lah!'
Akhirnya Vanda membalas pesan itu, tentu saja dia berbohong.
Tentu saja dia kesal dengan kenyataan bahwa Angger menjemput Namya kemaren. Disaat cowok itu mengantar jemputnya, ternyata dia juga melakukan hal yang sama pada cewek lain.
Tuh kan! Gini nih kalo cewek udah baper! Vanda berbaring di ranjangnya. Menatap langit-langit kamar dengan gusar.
Cewek itu merasa memang tidak berhak untuk marah.
Tapi kenapa tidak?
Siapa yang melarang?
Orang baper mah bebas!
'Hahaha Gue pikir lo marah sama gue. Besok berangkat sama siapa?'
HAHAHA! Sama sekali Vanda tidak menemukan hal yang lucu hingga membuat Angger membalasnya seperti itu.
'Gue besok diantar Daddy.'
'Oke! Sampe ketemu besok :)'
Siapa juga yang mau ketemu lo! Batin Vanda sebal. Dan cewek itu tidak berniat untuk membalas lagi.
Jarinya bergerak di layar pintar itu untuk melakukan panggilan video call dengan kedua sahabatnya.
"Muka lo bete banget Van?" Lesta yang kini wajahnya penuh dengan masker bertanya.
"Masa?"
"Sejak di kantin tadi kalo gue perhatiin." Arum menambahkan sambil mengunyah wafer.
"Perasaan kalian aja kali."
"Eh eh! Tahu nggak?"
"NGGAKKK!" Vanda dan arum sontak menyahut.
Lesta mendengus karena tidak bisa memarahi keduanya mengingat masker yang kini menempel di wajahnya. "Besok gue ngedate dong sama Jip! Akhirnya setelah dia sibuk ngurusin pameran dia punya waktu luang juga."
Vanda dan Arum balas mendengus. Antara malas dan iri jika cewek itu sudah unjuk hububungannya.
"Eh, besok kita ada kelas MTK kan? Males banget gue..." Arum memasang raut malasnya.
Vanda mendengus lagi. Udah pelajaran Matematika, harus bertemu Angger juga! Betenya double udah kek wafer!
Hingga akhirnya ada di kelas Matematika yang paling di misuhi Vanda dan teman-temannya, Vanda sudah ambil ancang-ancang untuk bersikap se-biasa mungkin. Hanya Angger tak bertanya ini itu. Ingatkan Vanda jika dia masih mau kesal pada cowok itu. Entah sampai kapan. Mungkin sampai kak Seto ganti gaya rambut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly Dating (Completed)
Teen Fiction"Jodoh nggak akan lari ke mana, paling ke temen." - Angger. Apa jadinya jika kalian ada di posisi menyukai gebetan teman sendiri? Ingin memiliki, tapi semuanya tidak akan mudah. Tidak ingin memiliki? Nyatanya hanya membohongi diri sendiri. Ini tenta...