Jam sudah menunjukkan pukul 16.29 WIB. Reza baru saja memarkirkan motor kesayangannya di garasi rumahnya.
Setibanya diambang pintu ruang keluarga dia disuguhkan pemandangan tak sedap untuk dilihat.
Reza melihat kakaknya sedang bermanja dengan istrinya.
Yaps! Reza melihat Bima sedang bersama Dona--istri Bima,duduk di kursi panjang, dengan posisi membelakangi Reza.
Reza hanya menggeleng-nggelengkan kepalanya heran.
"Ekhem uhuk-uhuk, kesedak nyamuk gue" alibi Reza.
Bima dan Dona pun berhenti menjalankan aktivitas mereka dan menoleh ke belakang,kearah Reza.
Sontak pipi Dona pun menjadi merah karna malu.oh astagaa...
Bima yang menoleh pun berdecak sebal,dasar!- batinnya.
"Ck! Ngapain sih? Kalo mau lewat ya lewat aja ngapa? Ganggu aja" ucap Bima dengan memelankan suaranya diakhir kata yang ia ucapkan.
"Aelah bang... Yakali gue baru pulang uda disuguhin pemandangan film kapal titanic" ujar Reza.
Dona pun semakin merona.
"Kalo mau lanjut gua saranin dikamar aja deh, ganggu orang jomblo aja lo" lanjutnya.
"Ye salah sendiri jomblo! Kapan lo mau nikah? Ngejar gue?" sahut Bima.
"Kapan-kapan, tapi gue udah punya calonnya kok. Dia cantik, putih, bening, agak pinter, emm.. Apalagi ya?..gitu deh" ujar Reza
"Ye udah berapa kali lo bilang gitu? dasarnya playboy dari sinde lo mah"ejek Bima.
"Serah lah, sana lo ke kamar, kasihan gue sama adek lo udah keram gitu" ejek Reza balik.uwakwakwak..
"Sialan lo, yuk yang" ujar Bima lalu pergi menarik tangan istrinya.Dona yang sedari tadi diam mengangguk.malu kali bangg..
Reza pun terkikik geli,kemudian melanjutkan perjalanannya menuju kamar tercintanya.
Reza berjalan lunglai membuka pintu kamarnya dirinya menjatuhkan badannya di kasur king sizenya. Sambil menatap langit-langit kamarnya. Reza menarik nafas panjang dan menghembuskannya kasar.
Lalu Reza bangkit dari tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan badannya.
***
"BUNDAA REVA PULAAAANGG!!" teriak Reva di ambang pintu.
Bundanya yang mendengar menggelengkan kepalanya.
"IYAA BUNDA DENGERR NGGAK USAH TERIAK-TERIAK JUGA RE INI RUMAH BUKAN HUTANN!" sahut bunda teriak.
"LAH BUKANNYA BUNDA JUGA TERIAK?BUNDA DIMANA? WHERE ARE YOU BUNNN!" sahut Reva.
"BUNDA DI DAPUR INI LAGI MASAK DIBILANGIN JANGAN TERIAK JUGA!" ujar bunda kesal masih dengan teriakannya.
Lah itu bukannya teriak juga?- batin Reva.
"ITU BUNDA JUGA TERIAKKK!" sahut Reva tak mau kalah.
"MASYAALLAH ARI! ANAK KAMU INI KALO DIBILANGIN MALAH MUTER BALIK FAKTA" teriak bunda masih kesal dan tak mau kalah.
Sang ayah yang merasa terpanggil pun menyahut teriakan dari istrinya dari dalam kamar dengan kesal pula.
"ALLAHUAKBARR DIEM NGAPA YA ALLAH UDAH-UDAH MALAH PADA TERIAK TERIAK NANTI DI OMELIN TETANGGAA!" sahut ayah teriak juga.
"AYAH JUGA TERIAK!" ujar bunda dan Reva kompak.
"MASYAALLAH INI PADA KENAPA SIH TERIAK-TERIAK KAYA TARZAN, GAK NGAJAK NGAJAK LAGI" sahut Dino tiba-tiba mendekat dari ruang keluarga.
"ABANG DIEM!" ujar ayah, bunda dan Reva kompak lagi. Wkwk
"Aduh punten nyonya ini ada apa kok pada teriak-teriak? Itu aduh ikannya gosong nyonyaa" sahut bibi panik.
"Astaghfirullah Bundaaa itu ikannyaa" panik Reva.
"Abangg ambilin piring cepettt" suruh bunda pada Dino dengan wajah panik.
"Revaa ambilin tutup panci cepett" suruh bunda kemudian pada Reva panik.
"Bentar-bentar"
"Punten nyonya itu kompornya mending dimatiin dulu"ujar bibi mengingatkan
"Allahuakbar sampe lupa saya"
Sore hari ini di rumah reva penuh dengan teriakan-teriakan tak bermutu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reza dan Reva [COMPLETED]
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:)] "REZAAAAAAAAA..... TUNGGUIN REVAAAA" "REZAAA.. BERENTIII.." "REZAAA DENGER NGGAK SIH.." "AELAH REZAAA TUNGGUINNN" "REZAAAAAAAAAA...." "Apa?" "Hosh..Hosh..Hosh.. Re hosh zha hosh bre hosh enthi.." ujar Reva ngos ngosa...