R&R.2

2.1K 153 7
                                    

Menyakitkan, tapi semua itu tak melunturkan semangatku.

***

Reza dan kedua sohibnya masuk area kantin setelah bolos di pelajaran pak Jarwo selaku guru mata pelajaran Fisika 12 IPS 3.

Riuk-riuh terdengar ramai dari area kantin SMA GERHANA. Tak heran lagi suara kantin tiba-tiba ramai dengan teriakan-teriakan para kaum hawa yang terdengar tengah memuji seseorang.

Yaps!, apa lagi kalau bukan siswa pentolan SMA GERHANA yang tengah berjalan menuju kantin sekolah. Reza lah yang dimaksud.

Reza dkk berjalan santai menuju kantin dengan wajah yang biasa saja, mereka sudah terbiasa dengan hal semacam ini.

Reza berjalan diposisi depan dengan pesonanya sedangkan kedua temannya berada di belakang.

Terlihat Reza yang berjalan ber-iringan dengan seorang siswi kelas 12 IPA 4, dengan tangan yang menggandeng erat siswi tersebut. Diana Pratiwi nama siswi itu.

Diana Pratiwi, salah satu siswi yang famous di SMA GERHANA karena kecantikannya. Dialah orang yang sangat Reza prioritaskan saat ini.

Dikabarkan mereka berdua hanya menyandang status sebagai teman dekat, tapi apa kita tau isi hati mereka? Mereka dan Tuhan-lah yang tau.

Sontak Reva yang melihat tangan Reza yang menggenggam tangan Diana hanya menundukkan kepalanya sedih, memang ia sudah terbiasa melihat pemandangan yang mungkin menyakitkan seperti sekarang ini, tapi apalah daya. Hatinya sudah terkunci pada sesosok Reza.

"Hey, kenapa lo? Sakit?" tanya Firda sambil menepuk pelan pundak Reva.

"Ngga ko Reva kan strong." ucap Reva dengan senyum tipisnya.

"Bukannya kita ngelarang lo buat ngejar Reza ya Re, tapi gua kasihan sama lo yang terus ngerasa sakit ngeliat Reza kayak gitu." ujar Siska.

"Iya, Reva tau kok, yaudah kalo gitu Reva balik ke kelas aja deh soalnya agak panas disini." ujar Reva lalu berjalan tergesa ke arah kelasnya.

"Eh, Re! Belom pesen makanan juga lo." panggil Siska. Reva tak menengok ataupun menjawabnya.

Kedua sahabatnya yang melihat itu hanya menghela nafas pelan. Sahabatnya yang satu ini memang keras kepala.

***

Disisi lain, dimeja paling pojok bagian kanan terlihat Reza dkk baru saja mendudukkan bokongnya dengan manja.

Niko yang melihat Reva berjalan tergesa hanya menggelengkan kepala pelan.

"Dim!" panggil niko berbisik.

"Paan?" jawab Dimas juga berbisik.

Niko pun menunjuk Reva dengan dagunya.

"Biasalah si bos." jawab Dimas yang tahu maksud dari Niko.

"Heran gue sama tuh bocah, dari dulu segitunya ngejar si Reza, mana si Rezanya cuek lagi, kasihan juga si gue liatnya"ucap Niko masih dengan bisikan.

Reza dan Reva [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang