Waktu tidak mengenal lelah
Itulah mengapa rasa dariku untukmuTidak mengenal kata sudah.
-I M-
________________________________________
Matahari belum menampakkan sinarnya, yang seharusnya ayam jantan berkokok pun mungkin masih tertidur, terdengar suara penggorengan yang bergesekan dengan spatula didapur rumah Reva.
Sebelumnya Reva sudah sholat subuh tadi dan dia langsung berkutat dengan alat penggorengan. Siapa sangka Reva yang manja, kekanak-anakan, baperan, pecemburu, suka nangis ini jago masak. Remaja mungil nan cantik satu ini bertekat untuk membuatkan Reza sarapan pagi, karena dia tau kebiasaan Reza yang tidak pernah sarapan itu. Maklum orang tuanya sibuk bekerja diluar negeri.
Reva memasak nasi goreng sosis pagi ini. Bi Sumi belum datang ke rumahnya karena bi Sumi datang saat jam enam, bi Sumi memang tidak tidur dirumahnya seperti pembantu pada umunya yang kerja dirumah mewah, bi Sumi cuma datang pagi lalu pulang malam saat semua pekerjaannya selesai, lah ini? Belom ada jam setengah enam Reva sudah sibuk dengan masakannya. Tak apa sih itung-itung belajar jadi istri idaman.
Reva menumis bumbunya terlebih dahulu sebelum memecahkan telurnya dan menambahkan nasi dan kecapnya. Bau harum masakan Reva terasa menyengat dihidung. Tak lama kemudian suara lantang abangnya itu terdengar.
"Woaah. Heumm.. Masak apa dek harum banget" tanya Dino dengan menghampiri Reva.
"Abang kepo banget sih kaya pak Jarwo tau" ujar Reva tanpa menoleh.
"Kenapa bawa-bawa pak Jarwo gitu? Beda kali pak Jarwo itu udah tua sedangkan abang kan masih muda, ganteng pula" ujar Dino terlalu percaya diri. Reva yang mendengarnya memutar bola matanya malas.
Kalo ada yang nanya kenapa Dino kenal pak Jarwo? Karena Dino juga alumni SMA GERHANA. Faham?
"Wihh kayaknya enak tuh dek pasti masakin buat abang kan. Rajin banget sih memang adek paling terrbaekkk"
"Enak aja buat abang, ini tuh buat Reza!. Pasti Reza nanti belum sarapan jadi Reva bikinin ini" ujarnya sembari menunjuk masakan didepannya, Dino yang mendengarnya menekuk bibirnya kesal.
"Belom nyerah dapetin hatinya hm?"
"Belum lah Reva pantang mundur! Tapi kalo perjuangangan Reva malah disia-siain lagi mungkin Reva bakal nyerah" ujar Reva yang lesu diakhir kalimatnya.
Dino menghela nafasnya. "Maaf abang gak bisa bantuin kamu apapun. Kecuali kalau itu orang nyakitin kamu udah ngelewatin batas! Abang ngga bakal tinggal diem dan siap jadi pelindung adek abang ini, abang mana yang rela adik kesayangannya disakiti walaupun adiknya ini durhaka sama abang" ujarnya yang diakhiri kekehan.
Reva memberengut kesal tak lama setelahnya dia tersenyum tulus. "Makasih yah bang. Reva sayang abang.." ujarnya lalu memeluk erat Dino sedangkan Dino tersenyum tulus dan membalas pelukan adiknya.
Reva melepas pelukannya. "Jadi.. Karena abang udah baik mau jadi pelindung adik abang yang durhaka ini.. Abang boleh minta nasi gorengnya" lantas hal tersebut membuat Dino tersenyum lebar mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reza dan Reva [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:)] "REZAAAAAAAAA..... TUNGGUIN REVAAAA" "REZAAA.. BERENTIII.." "REZAAA DENGER NGGAK SIH.." "AELAH REZAAA TUNGGUINNN" "REZAAAAAAAAAA...." "Apa?" "Hosh..Hosh..Hosh.. Re hosh zha hosh bre hosh enthi.." ujar Reva ngos ngosa...