R&R. 26

1.2K 78 2
                                    


"Nih" ujar Siska dengan meletakkan dua piring berisi batagor dan dua gelas yang berisi es teh manis. "Hm" tanggap Reva.

"Ck! Marah lo sama gue?"

"Ngga"

"Ish ga asik lo"

"Gak peduli"

"Yaudin bodo amat"

Reva merotasikan bola matanya malas. Sebelum dirinya mulai memakan batagor tadi, ia melirik samping kanannya terlebih dahulu. Dan yang Reva lihat adalah Reza yang sedang terduduk tenang diposisi yang sama seperti tadi dengan tangan dan jari-jarinya yang memainkan ponsel.

"Pantengin aja terus Re. Sampe gue dibeliin boneka mail sama si jamal beneran" sindir Siska lagi namun kali ini suaranya ia rendahkan.

"Ck! Siska ganggu tau ngga"

Siska mencibir. "Yang lagi kasmaran mah beda"

"Udah engga"

"Ah masaaa"

"Gak ada orang masak"

"Lah itu mbok Darmi lagi masak nasi goreng"

Sontak Reva menolehkan wajahnya menatap mbok Darmi alias salah satu ibu kantin yang benar saja sedang mengaduk nasi dan bumbunya diatas kompor. "Rese" ujar Reva. Siska yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak.

"Lagian elo masih aja ngarep orang model Reza gitu"

"Apa salahnya, Reza ganteng kok. Readers aja pada ngakuin"

"Ck! Secara fisik emang diakui melebihi batas Standar Nasional Indonesia. Tapi kalo masalah sifat ke elo, sumpah pengen banget gue jadiin wayang upin-ipin"

"Kalo Damar gimana?" goda Reva.

"Ck! Orang cem tok dalang lo alihin lagi ke gue"ujar Siska dan meminum es teh manisnya.

"Gue ngga krempeng ya" suara yang tiba-tiba muncul dari belakang tubuh Siska mengejutkan keduanya.

Sontak Siska yang sedang meminum es teh nya dan hampir menenggaknya kini tersedak karena terkejut. "Uhuk! Uhuk!"

"Nah kan. Kualat kan lo, ngejek sih sama calon imam, jadi gitu"

Dengan cepat Siska menenggak minumannya kembali agar batuknya sedikit mereda. "Ah.. Alhamdulillah" ujarnya kala es teh tadi habis dan batuknya mereda.

"Ck! Pake segala desah lagi" ucap Damar. Mata Siska melotot kearah Damar. Sedangkan Reva terlihat sedang berpikir.

"Desah?" tanya Reva dengan amat sangat polos.

"Lo ngga tau desah?" tanya Damar.

"Tau kok"

"Awas aja lo ngotorin otak sahabat gue"

Tak mendengarkan ucapan Siska, Damar kembali memancing Reva dengan memainkan alisnya."Emang desah tu apaan?"

"Itu materi kelas delapan. Desah itu bunyi yang mempunyai frekuensi tidak teratur" terangnya dengan mata yang menatap piring dan tangan yang menyendok batagor untuk dirinya makan.

Reza dan Reva [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang