Extra Part

2.1K 92 28
                                    

"Mamaa, liat boneta ala nda?"

"Kemarin di lemari, sayang"

"Papa tadi cali nda ada"

"Ada, coba deh Papa suruh liat di paling bawah"

"Nda ada Mamaa"

Reva menghela nafasnya, mencoba bersabar menghadapi tingkah Ara. "Papa nya kemana?"

Gadis kecil itu menunjuk lantai atas, tepatnya pada kamar miliknya sendiri. "Di tamal Ala"

"Ayo kita cari"

Ara mengangguk, lalu mengulurkan kedua tangannya ke atas meminta di gendong. Lantas, Reva yang mengerti pun segera menggendong putri semata wayangnya itu dengan lembut.

"Papa di suluh cali bilangna nda ada. Telus bobo-bobo di kasul Ala"

Reva terkekeh mendengar celotehan Ara yang masih belum mampu mengucapkan huruf 'r' dengan benar.

"Nanti biar Mama cubit pinggangnya"

"Nanti Ala ikut nubit yaa" Reva mengangguk sebagai responnya.

Dibukanya pintu kamar Ara dengan pelan, kebetulan pula pintunya sedikit terbuka. Terlihat sesosok Reza yang sedang merebahkan
tubuhnya di kasur Ara dengan lengan yang menutupi matanya.

Reva mengode Ara untuk diam. Di otaknya tersusun suatu rencana.

"Ssttt"

Ara yang mengerti langsung membekap mulutnya dengan telapak tangannya yang mungil sembari mengangguk. Reva melangkah pelan mendekati Reza.

1.......

2......

3......

"BAAAAAAAA"

Reza terlonjak kaget atas serangan maut Reva yang berupa gelitikan di pinggangnya. Ditambah suara teriakan putri kecilnya yang sangat memekakkan telinga.

"Hayooo Papa bobo yaaa"

"Ayoo Papa nakal"

Reza terkekeh lalu memposisikan dirinya agar terduduk di tengah-tengah kasur putrinya dengan bersilah.

"Ngantuk"

"Papa nda mau caliin boneta Ala"

"Kan udah Papa cari, nggak ada sayang"

"Papa boon Ma"

Reva terkekeh. Reva pun menurunkan Ara dari gendongannya dan mendudukkannya di depan Reza.

"Mama cariin dulu. Ara diem disini oke?" Ara hanya mengangguk dengan imutnya.

Reza tersenyum menatap perlakuan lembut yang Reva tampilkan untuk anaknya maupun untuk dirinya, Reza tidak salah memilih istri rupanya.

"Papa! Dangan liatin Mama Ala!"

Reza tersadar. "Mama Ara itu istri Papa"

"Istli? Istli itu apa?"

Reza mengangkat tubuh Ara untuk ia posisikan di pangkuannya "Istri itu Mama"

"Mama istli?" Reza mengangguk.

"Telus Papa apa?"

"Papa suami"

"Ala?"

"Ara anaknya istri sama suami" Reza tertawa setelah mengucapkan kalimatnya.

Sedangkan Ara berkedip lucu karena belum paham dengan ucapan Papanya. "Ala nda tahu"

"Ara belajar dulu biar pinter. Nanti kalo Ara udah gede nanti tahu"

Reza dan Reva [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang