R&R. 22

1.2K 87 0
                                    

Reva rasa perasaan Reza ke Reva
Cuma sebatas tembereng minor
Atau mungkin nggak ada sama sekali?

__________________________________________

Motor yang dikendarai Niko dengan Reva yang membonceng dibelakang  baru saja keluar dari kawasan sekolah. Kini mereka berdua menepati janjinya untuk pulang bersama, setelah dipelajari dan dicermati lebih lanjut, sampai sekarang hubungan Reva dan Niko semakin mendekat. Akankah benang merah yang di khayalkan Reva bersama Reza kini terlilit perlahan bersama Niko? Mungkin iya mungkin juga tidak. Jodoh, maut, rezeki hanya tuhan yang tahu bukan?

Pasca kejadian tadi Reva lebih banyak terdiam sekarang. Mengapa dirinya bisa mencintai orang yang sangat susah untuk dirinya dekati? Bukannya cinta itu apa adanya bukan ada apanya? Tapi mungkin pandangan Reza berbeda.

Niko yang melihat wajah murung Reva dari kaca spion menghela nafas. "Mau ke rumah pohon lagi ga?" tawarnya.

Reva tersadar kemudian. "Eh, eng-gak usah Ko" Niko mengangguk merespon. "Jangan murung gitu dong.. Ucapan Diana jangan dibawa kehati bawa aja keperut siapa tau bisa kenyang" recehan Niko hanya dibalas tawa canggung oleh Reva.

"Ngga kok, cuma kepikiran Reza aja. Dia kenapa sering ga berangkat si? Kan Reva jadi kangen gini" Niko yang mendengarnya membatin masam. "Mau ke Reza?"

Reva mengerjap, senyumnya mengembang tapi sedetik kemudian kembali murung dan menggeleng pelan. "Sebenarnya mau banget, tapi itu ngga mungkin buat Reva"

"Terserah sih"

Bibir Reva mengerucut kesal. Tiba-tiba matanya menangkap sosok yang sangat Reva kenal sedang bersama seseorang dari butik menuju mobil hitam didepannya. Mata Reva membelalak.

"Niko Niko stoopp!!"

CSIIT

Alhamdulillah remnya sangat handal digunakan. Jadi bisa sedikit mengurangi adanya kecelakaan yang tak diinginkan terjadi. Niko yang terkejut menoleh kebelakang kearah Reva. "Astaga ada apa sih Re? Untung aja ga blong nih rem"

Reva masih tetap pada ekspresinya seperti semuka membelalak terkejut atas apa yang dilihatnya. Tangannya menunjuk kedepan tepatnya kearah toko butik baju pengantin. "Itu bukannya?.. Firda?"

Pandangan Niko ia jatuhkan kearah telunjuk Reva. "Wuih iya bener. Tunggu itu yang cowok siapanya? Yakali pacar orang tomboy gitu"

Reva menggeleng. "Kayaknya bukan sodara deh. Setau Reva Firda gapunya sodara model glamour gitu" Niko menyerngit.

"Kayaknya ada yang ga beres nih, soalnya tadi Firda ijin pulang duluan katanya ada acara keluarga" sambungnya. Sedangkan Niko hanya memangut-mangut.

Tak lama kemudian mobil yang ditumpangi Firda  dan lelaki misterius itu melaju meninggalkan butik tersebut. "Eh udah pergi tuh mau ikutin ga?" tanya Niko. "Boleh deh ayok"

Motor Niko pun mengikuti kemana arah mobil tersebut berlaju. Jika Reva perhatikan ini bukan jalan menuju rumah Firda. Lalu kemana? Disaat sedang ditengah-tengah aksi detektifnya. Tiba-tiba beberapa motor dengan pengendara berbaju hitam mengikuti pergerakan arah motor Niko. Niko yang menyadarinya menyerngit bingung.

Saat di pertigaan depan mobil Firda tetap lurus mengikuti arah jalan raya sedangkan motor yang dikendarai oleh Niko disengajakan berbelok kekanan.

Reza dan Reva [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang