R&R.3

1.6K 130 2
                                    

Bel pertanda masuk akan berbunyi 5 menit lagi. Reva pun berjalan ke kelasnya dengan earphone yang menempel di telinganya. Tak sengaja ia melihat Reza dan Diana berjalan ber-iringan dari arah depan. Reva yang melihat itu pun hanya tersenyum kecut.

Perlahan mereka mulai mendekat dan Reva pun berhenti berjalan dan mencopot earphon-nya.

"Hay Reza. Hay...Di-ana." sapa Reva dengan senyum paksanya.

"Hm" balas Diana malas. Bagaimana dengan Reza? Hanya menyimak dengan diam.

"Mau ngapain?" lanjut Diana ketus.

"Ng-nggak ko, Reva cuman mau nyapa emang ngga boleh ya?" ujar Reva.

"Ga penting tau nggak." sahut Diana.

"Penting tau..ya kan Za?" tanya Reva seraya menengok kearah Reza dengan percaya diri. Reza hanya menatapnya datar lalu menarik tangan Diana menjauhi Reva.

"Eh..yah pergi." lirih Reva menatap nanar Reza. Sungguh ini di luar ekspetasi Reva.

Reva pun menghela nafas pelan dan berjalan kembali menuju kelasnya dengan lemas dan menunduk. Hingga Tak sengaja dirinya menabrak seseorang.

Duk!

"Eh maaf nggak sengaja." jawab Reva mendongakkan kepalanya.

Dia tersentak. 'Keza lagi?kenapa bisa nabrak dia mulu sih.' gerutunya dalam hati.

"Eh iya nggak papa ko. Em.. Lo mau ke kelas ya?" tanya Keza.

"Nggak, Reva mau ke parkiran! Ya iyalah ke kelas pake tanya lagi." ketus Reva. Mungkin bawaan kesal dari perbuatan Reza tadi.

"Oh i-iya.Mau gue temenin nggak?" tanyanya kikuk.

"Nggak usah, nggak butuh, nggak mau." jawab Reva ketus dan berlalu pergi.

Keza pun menghela nafas panjang. Ia tau kalau Reva masih membenci dirinya karena kesalahan yang dulu pernah ia perbuat dan menimbulkan kekecewaan serta luka bagi Reva.

Keza pun memaklumi sifat Reva sekarang terhadap dirinya, lalu dia pergi menuju kelasnya berada.

***

"Dari mana?" tanya Firda dengan mata menyipit.

Reva diam.

"Tau katanya ke kelas kok kita kesini ngga ada, tadi juga tanya sama si Lia lo belom ke kelas, kemana tadi?" sahut Siska sambil menulis jawaban dari Firda.

Reva menunduk. "Maaf, tadi Reva ke taman belakang." jawabnya jujur.

"Huft..lain kali kalo mau ngumpet tu ngomong aja nggak usah boong sama gue atau pun Suska ngerti?" ucap Firda memperingati.

"Ck! Iya-iya maaf." sesal Reva.

"Eh iya tadi Reva masa nabrak Keza." curhat Reva.

Mendengar itu Siska yang sedang menyalin jawaban langsung menutup bukunya dan bersiap mendengaran cerita dari Reva.

"Oh ya? Gimana tuh ceritanya? Curhat dong! Kayaknya menarik tuh." sahut Siska. Firda hanya merotasikan bola matanya malas. Temannya yang satu ini memang sedikit kepo.

"Jadi tuh tad-"

Kriingg!

Bel pertanda masuk pun menyela cerita Reva. Tak lama kemudian terlihat bu Laras berjalan menuju kelas 12 IPA 2.

"Aelah cepet amat si tuh bel bunyi. Gatau lagi seru apa." gerutu Siska.

Reva pun terkekeh. "Yaudah lanjutin nanti aja deh, bentar lagi pasti bu Laras dateng kan." jawab Reva.

"Bu Laras, bu Laras." heboh Damar.

"Bu Laras kenapa? Kesandung?" tanya Siska.

"Yakali kesandung." sahut Damar.

"Itu bu Laras otw kesini, balik kemeja masing-masing woy. Gibah mulu lo." ujar Damar selaku ketua kelas.

"Tuh mulut nggak disaring dulu apa, siapa yang gibah coba." sahut Siska.

"Serah lo. Nohbentar lagi si doi nongol depan pintu. Dasar mantan!" kesal Damar.

"Diem woy" Lerai Nanda.

Siska pun mendelikkan matanya sekilas. "Woy, mana buku gue, Sis?" sahut Farda.

"Astaghfirullah belom jadi Fir, bentar ya kurang satu nomer lagi tanggung nih." jawab Siska.

"Yaudah cepetan." kesal Firda.

"Iya-iya sabar bentar."sahut Siska tak kalah kesalnya.

"Emang ya dasarnye bego tu ya gitu sukanya nyontek hasil karya dari otak orang." ujar Damar lagi.

"Sirik ae lo jabang kuda, kaya lo sendiri ngga aja." ketus Siska.

"Udah diem ya Allah, awas jodoh loh" ucap Reva.

"Idih, ga minat sama masa lalu gue."

"Berisik lo" ujar Damar.

"Ck! cepetan."

Siska pun dengan jurus menulis dengan kecepatan extra yang ia punya langsung menjadi diam dan fokus. Reva yang melihat itu pun terkekeh, mereka paling bisa mengembalikan moodnya. Ah.. Jadi tambah sayang.

"Assalamu'alikum anak-anak, selamat siang" ujar bu Laras.

"Waalaikum salam bu, selamat siang" jawab murid bersamaan.

***

Dikit bangetttt

Reza dan Reva [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang