Reva terkejut mendengar pengakuan Reza. Apa? Adik sepupu? Jadi,
"Adik sepupu?" Beonya.
Reza mengangguk lalu tersenyum menatap Fara yang bingung. "Ha-i, gue Fara. Kamu pacarnya Reza ya?" Ujar Fara dengan senyumnya.
Reva termagu. Lidahnya kelu untuk menjawab pertanyaan dari Fara. Disisi lain, Reva merasa bersalah karena telah menuduh Dan berpikiran buruk. Dan disini lain, dia terdiam karena bingung ingin menjawab seperti apa. Karena nyatanya Reva bukan pacar Reza 'kan?
Sedangkan Reza menatap Reva yang melamun. Lalu pandangan nya menatap Fara lagi. "Kalian kenalannya nanti aja. Ada yang mau gue omongin sama Reva" ujarnya pada Fara.
Fara hanya mengangguk.
Reza pun bangkit lalu memegang tangan Reva yang saling bertautan. Dan itu mampu membuyarkan lamunan Reva.
Reza tersenyum. "Ada yang mau aku omongin"
Belum sempat Reva mengucapkan kata-kata. Reza sudah menarik tangannya Dan meninggalkan Fara yang menatap keduanya geli.
"Dia kira aku selingkuhannya?" Cicit Fara. Gadis berwajah pucat itu terkekeh dengan menatap pintu kamarnya yang baru saja ditutup.
***
Reva masih diam. Dia bingung harus bagaimana. Rasa bersalahnya kian membuncah. Dan kini, apakah dia akan di marahi oleh Reza?. Reva mengikuti langkah Reza dengan kepala tertunduknya.
Kini langkah keduanya menapaki taman yang tadi sempat mereka singgahi. Reza menghentikan langkahnya tiba-tiba. Karena Reva tidak memperhatikan langkah Reza sebab kepalanya tertunduk. Alhasil dia menabrak punggung Reza.
Buk.
Reva tertegun. Kepalanya mendongak Dan mendapati punggung Reza yang lebar.
Reza pun berbalik menatap Reva yang lebih pendek darinya. Sedangkan Reva yang ditatap kini hanya mampu menunduk lagi.
"Maaf" lirihnya.
Reza masih diam. Reva yang merasa tak mendapati respon apa-apa Dari Reza kini merasa was-was. Apakah Reza benar-benar marah?
"R-reza. Reva minta maaf" ujarnya lagi.
Masih sama. Reza masih diam menatap gadis yang menunduk itu.
Reva sedikit merasa takut jika mendongak. Pikirannya sedikit takut jika ia mendongak lalu mendapati wajah Reza yang garang lalu menamparnya. Agak, sulit di percayai. Bisakah Reza seperti itu?
Dengan keberanian karena bingung Reza tidak merespon. Akhirnya Reva pun mendongak dengan ragu.
Tidak ada wajah garang yang Reva pikir 'kan, namun, yang ia dapati malah wajah datar Dari Reza.
Reva gelagapan karena ditatap datar oleh Reza. "M-maaf. Reva udah salah sangka sama Reza. Reva kira, Fara itu-"
Grep
Mata Reva membola. Tak menyangka jika Reza mau memeluknya.
"Kalau ngomong. Lihat orang nya" ucap Reza dengan mengeratkan pelukannya. Entahlah, yang Reza rasakan hanya rasa nyaman saat memeluk Reva. Tubuh yang lebih kecil darinya itu terasa pas saat ia peluk.
Reva membenampakan wajahnya karena malu di dada Reza. "Maafin Reva ya"
Reza tersenyum. "Lo nggak salah. Kalo aja gue nepatin janji, lo nggak bakal salah paham. Maaf karena gue nggak nepatin janji"
Reva membalas pelukan Reza. Ia menggeleng. "Bukan salah Reza. Ini salah Reva. Reva salah sama Reza, sama Fara. Reva kira kalian itu pacaran. Maaf"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reza dan Reva [COMPLETED]
Roman pour Adolescents[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:)] "REZAAAAAAAAA..... TUNGGUIN REVAAAA" "REZAAA.. BERENTIII.." "REZAAA DENGER NGGAK SIH.." "AELAH REZAAA TUNGGUINNN" "REZAAAAAAAAAA...." "Apa?" "Hosh..Hosh..Hosh.. Re hosh zha hosh bre hosh enthi.." ujar Reva ngos ngosa...