R&R. 20

1.4K 91 2
                                    

Membenci tanpa mengenali,
Menghakimi tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi

- Z S -

__________________________________________


"Bang Reva masuk yah. Hati-hati di jalan. Bubayy"salam Reva pada Dino setelah turun dari motor sang abang.

" belajar yang rajin!"

Reva hanya mengangkat jempolnya pertanda mengerti. Lalu berjalan melewati gerbang utama SMA GERHANA. Pagi yang cerah. Tapi entah dengan dirinya hari ini.

Reva berjalan santai seperti biasanya. Dan sudah biasa pula Reva selalu mendengar gosipan siswa yang memang sengaja dikeraskan. Tapi kali ini terdengar sedang menghujatnya.

"Eh itu kan yang kemaren nembak Reza"

"Oh iya-iya. Masih punya muka gitu. Nggak malu apa"

"Ck! Orang kek gitu mana punya malu"

"Gada otak!"

"Murahan!"

"Itu kan yang sering gangguin Reza kita?"

"Iya lah. Dasar jalang kecil"

"Hahaha"

Reva yang mendengar hujatan demi hujatan hanya menundukan kepalanya. Apakah sefatal ini perbuatannya? Tapi bukan kah memang ini yang harus dilakukan. Agar apa? Agar perasaan berharapnya tak terlalu lama tersimpan. Dengan begini semuanya lebih jelas bukan? Iya jelas.

Dimana Reva yang tak akan mengganggu Reza lagi. Seharusnya mereka senang akan itu. Bukan kah idolanya tak akan ada yang mengganggu lagi? Apa-apaan mereka ini! Menghujat orang tanpa mengerti.!

Tiba-tiba pundaknya terasa dirangkul oleh seseorang. Semula Reva yang menunduk kini mendongak menatap siapa yang merangkulnya.

"Kata orang. Kalo dihujat jangan sedih. Karena disetiap hujatan pasti ada makanan minuman bahkan dangdutan" ujar sang perangkul pundak.

Reva tertawa pelan. "Apaan sih Niko! Itu mah hajatan! Bukan hujatan! Gimana sih."

"Hehe. Kan gue udah bilang kata orang, bukan kata gue sendiri. Ketus banget"

"Nyebelin"

"Biarin"

Reva menurunkan tangan Niko yang berada dipundaknya. Niko yang menyadarinya tersenyum masam. Ia tahu, sekarang ini posisinya sedang berada di fase friendzone. Hanya mencoba sedikit lebih akrab saja.

"Nanti pulang sama siapa?" tanyanya basa basi.

"Em.. Gatau"

"Mau bareng?"

"Boleh" Reva tersenyum menjawabnya.

Reza dan Reva [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang