R&R. 17

1.2K 101 0
                                    

Bel yang menunjuukkan bahwa saatnya siswa memberhentikan seluruh jam pelajaran hari ini berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Masih ada beberapa murid yang belum pulang kerumahnya, salah satunya Reva dan kedua sahabatnya.

Lima menit waktu yang dibutuhkan untuk membantu Siska berjalan dari kelas menuju gerbang kelas sebelum gerbang utama.

"Re sekalian bareng aja yah" ajak Siska.

Reva yang hendak menganggukkan kepala tak sengaja matanya melihat Niko yang mungkin sedang menunggunya diparkiran karena mereka sudah janji sebelumnya.

"Emm kalian duluan aja yah... Reva udah ada janji sama temen" ujarnya.

"Temen? Siapa?" tanya Firda. Reva menepuk dahinya. Ia lupa untuk tidak memberitahunya. Bagaimana ini? Walau bagaimanapun mereka juga sahabatnya. Tak baik bukan jika sesama sahabat menyembunyikan sesuatu. Jadi mungkin Reva harus bercerita sedikit.

"Niko" ucapnya. Mata Firda dan Siska melotot. "Niko? Bukannya lo demen sama Reza kok jadi ke Niko?" tanya Siska heran.

Reva menghela nafas. "Agak panjang ceritanya waktunya nggak cukup. Gini aja deh besok Reva janji bakal cerita dari awal sampai akhir ok!"

"Lo mah gitu! Ga asik!"

"Janji deh!"

"Bener?"

"Iya!"

"Yaudah kita duluan ya Re" ujar Firda lalu menuntun Siska kearah mobilnya berada.

Reva mengangguk sebagai jawaban. Lalu pergi melangkah mendekati Niko. Disana sudah terlihat Niko yang sedang duduk dimotor merahnya. Siapa saja yang melihat gerak-gerik Niko pasti sudah menduga bahwa Niko sedang menunggu seseorang. Disana bukan hanya Niko. Ada Dimas yang sedang menenggak minuman dibotolnya dan sampingnya ada Diana yang duduk dimotor Reza sedangkan Rezanya berdiri dengan kedua tangan yang mengekang Diana, jangan lupakan mereka yang sedang bercanda ria.

Tunggu!

Mesra sekali? Kenapa Reva jadi iri? Tidak! Reva tidak boleh iri! Tapi dengan melihatnya saja hatinya mencleos sakit. Ah sudahlah.. Ada apa dengan dirinya?

Sadar Reva! Kamu bukan siapa-siapa nya!- batinnya menasihati.

"Hai" sapanya menghampiri Niko.

"Udah? Yuk!" ajak Niko.

Diana yang mendengar sapaan Reva menoleh dan tersenyum senis. "Ck! Hari gini masih ada aja ya jalang murahan! Tadi ngejar-ngejar Reza tanpa tahu malu. Sekarang deketin temennya. Cewek macam apa lo?" sinisnya pada Reva.

Reva menatap tajam Diana. "Dia pacar lo Ko?" tanya Reza.

Niko menoleh dengan raut wajah datar. "Kenapa? Gada urusan kan sama lo?" sarkasnya. Reza yang tahu mungkin Niko sinis padanya karna tadi dia menolak perasaan pacar Niko tadi.

"Nggak gue cuman mau bilang. Ajarin cewek lo biar bisa jaga harga diri jangan rendahan apa lagi murahan. Udah tahu punya pacar masih ngejar cowok lain. Gak tahu malu" sarkasnya. Reva menoleh dan menatap tajam Reza.

"Tahu apa Reza sama hubungan Reva? Jangan sok tahu kalau nyatanya ngga peduli! Setidaknya masih ada orang yang baik sama Reva bukan kaya Reza maupun Diana yang hanya bisa mencela orang lain tanpa mengetahui yang sebenarnya"

Agak sedikit tertohok sih sebenarnya. Tapi Reza tetap menstabilkan wajahnya. "Orang yang nggak tahu malu yah gitu maklum ajalah" wajah Reva semakin merah padam. Niko yang melihatnya menepuk pelan bahu Reva.

"Ngga usah didengerin. Radio rusak lo ladenin ngga bakal kelar Re. Pulang yuk! Gue duluan yah" ucapnya lalu menyuruh Reva naik dan melajukan motornya.

Reza dan Reva [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang