Please Love Me

Part 9

Salahkan hatiku mengapa memilihmu

PLEASE LOVE ME

(Komen dong komen, jangan sider)

Kim Hanbin, cowok itu baru saja turun dari motor besarnya. Baju seragam yang dibalut dengan Hoodie berwarna hitam polos membuatnya terlihat begitu tampak keren di mata para siswi yang memandang. Ia berjalan dengan cool memasuki kawasan sekolah.

"Hanbin?" Hanbin menghentikan langkahnya, lalu menoleh pada sumber suara. Ternyata itu Chanyeol.

"Ah, Elo ternyata, Chan. Apa kabar?" tanya Hanbin tersenyum tipis ke arah Chanyeol.

Chanyeol tampak senang melihat sahabatnya ini kembali lagi ke sekolah. "Baik, lah. Gue kira Lo nggak bakal balik Bro! Tega Lo ninggalin gue sama Taehyung," katanya.

"Penginnya sih malah nggak balik, tapi mama gue maksa gue buat sekolah lagi. Males banget sebenarnya." Hanbin kemudian menatap Taehyung yang baru saja keluar dari kelas. Ia tersenyum getir. "Taehyung tuh," ujarnya, menunjuk Taehyung menggunakan dagu.

Chanyeol menoleh lalu memanggil Taehyung. "Tae!" Membuat Taehyung memutar tubuhnya, sontak matanya membulat melihat cowok yang berada di samping Chanyeol saat ini. Itu---Hanbin? Tangannya menggepal kuat, ia memalingkan muka lalu pergi.

Helaan napas berat terdengar. Chanyeol tahu, jika Taehyung masih sangat marah pada Hanbin. "Dia kayanya masih marah sama Lo," ucap Chanyeol.

Hanbin terkekeh. "Kaya cewek aja. Marahnya lama," ujarnya. "Gue cabut dulu."

Hanbin berjalan, berniat mencari Taehyung. Namun kemudian langkahnya terhenti ketika ada seseorang yang menarik seragamnya dari belakang. Ia pun berbalik melihat siapa pelakunya.

"Kamu? Cowok yang ngatain aku gila itu, kan?!" Tzuyu menatapnya tajam. Tzuyu yakin kalau cowok di depannya inilah yang mengatainya gila waktu itu.

Hanbin mengernyit. Ia memang pernah melihat cewek ini, namun karena tidak ingin berurusan dengan cewek ini ia memilih untuk mengelak. "Lo salah orang kali." Setelah itu Hanbin melangkah pergi, membuat Tzuyu menggeram kesal dan kemudian menarik baju Hanbin lagi.

"Enak aja salah orang! Udah jelas kalau itu Kamu. Nggak usah ngelak! Kamu takut kan, sama aku? Makanya Kamu nggak jujur!"

Hanbin menghela napasnya lalu menatap Tzuyu dengan muka datar. "Teruss... kalau emang itu gue Lo mau apa?" tanyanya malas.

Tangan Tzuyu menggepal. Ia jelas tidak suka jika ada seseorang yang mengatainya gila. Enak saja, cewek seperti dirinya dikatai gila oleh cowok tidak tahu sopan santun ini.  "Kamu harus minta maaf sama aku!" jawabnya dengan tegas.

Hanbin mengangkat satu alisnya tinggi menatap Tzuyu. "Kalau nggak mau?"

"Ya harus mau, lah! Kamu udah ngatain aku gila, sih. Aku marah tauk!"

Jawaban Tzuyu membuat Hanbin terkekeh gemas, cewek yang kini berhadapan dengannya ini terlihat begitu lucu jika sedang marah. Hanbin sepertinya sedikit tertarik padanya. "Kalau gitu ada syaratnya untuk gue bilang maaf," ucapnya.

Tzuyu mengernyit. "Apa?" Ia bertanya dengan wajah polos.

Hanbin tersenyum lalu sedikit merundukkan tubuhnya menyamai tinggi badan Tzuyu. "Kasih kis di sini," ucapnya sambil menunjuk pipi kirinya.