Part 29

1.6K 197 44
                                    

"Terserah!" Taehyung menekan perkataanya. Ia menatap Tzuyu datar lalu berjalan menuju motornya dan menaikinya.

Tzuyu mengernyit, lalu berjalan lesu menghampiri Taehyung. Ia mengerucutkan bibirnya menatap Taehyung yang tengah memakai helm.

"Cowok! Kok terserah, sih?!"

Taehyung tidak membalas perkataan Tzuyu, membuat Tzuyu gemas dan menarik pergelangan Taehyung hingga cowok itu menatap wajahnya dengan sorot malas.

"Emangnya aku harus bilang apa lagi? Aku jelasin pun Kamu tetep nggak percaya. Kamu ngeraguin cinta aku, kan? Dan aku tahu, Kamu kayak gini karena Kamu cemburu, tapi cemburu Kamu itu keterlaluan!"

Dasar Tidak sadar diri. Padahal Taehyung juga sama saja, jika sedang cemburu Dia juga keterlaluan. Tetapi, Taehyung benar-benar merasa marah, kesal dan kecewa pada Tzuyu. Dia sangat mencintai gadis itu, namun Tzuyu malah menganggap cintanya hanya sekadar main-main. Tzuyu ternyata... meragukan cintanya.

Tzuyu terdiam. Dia menatap wajah Taehyung saksama, sepertinya Taehyung sangat marah padanya? Tzuyu menggigit bibir bawahnya. Apa Dia sudah keterlaluan pada Taehyung? Tidak! Tzuyu menggeleng, Dia tidak mau Taehyung marah pada dirinya. Ya, Tzuyu harus minta maaf.

"Ih, Cowok! Serius amat, sih. Padahal kan aku cuma pengin Cowok bujuk aku biar aku nggak marah lagi. Tapi Cowok malah balik marah ke aku. Nggak seru, ih!" Tzuyu lalu mengatupkan kedua tangannya, menatap Taehyung dengan sorot menggemaskan. "Ya udah, deh, maaf! Aku minta maaf. Jangan serius-serius amat gitu, dong."

Taehyung melongo menatap wajah Tzuyu yang benar-benar sangat menggemaskan. Namun setelahnya Dia memalingkan mukanya ke arah lain. "Hm. Pake." Taehyung menyodorkan helmnya pada Tzuyu. "Cepetan!"

"Iya-iya. Nggak sabaran banget, sih." Tzuyu memakai helm Taehyung, kemudian mulai naik ke atas motor Taehyung. "Cowok, peluk boleh, ya?"

"Nggak!" tolak Taehyung ketus.

Tzuyu mengerucut. "Ih, gitu amat!"

Taehyung tak merespon. Dia melajukan motornya menuju sekolah mereka. Diam-diam Taehyung melirik Tzuyu lewat spion motornya, dan setelahnya Dia meremas setir motornya dengan kuat. Jujur, Taehyung masih kecewa, masih marah, dan masih kesal pada Tzuyu.

*******

Istirahat. Di dalam kelas, Tzuyu menopang dagu, memperhatikan teman-temannya yang sedang bergosip. Dia menatap Ryujin, cewek berambut sebahu itu masih saja menyerocos membahas sang ketua OSIS -Mingyu yang katanya tengah dekat dengan Yeri, gadis cantik namun berpenampilan cupu. Dahyun yang berada di sampingnya menyahut.

"Tapi Yeri itu cantik, kok. Dari orang berada juga, tapi kenapa, ya? Penampilannya kayak gitu."

Ryujin mengangguk-angguk. "Iya, sih. Tapi coba aja penampilannya lebih oke, pasti serasi banget lah mereka."

Nancy yang duduk di samping Ryujin mengalihkan pandangan ke arah Tzuyu. Dia mengernyit saat menyadari raut sedih dari wajah sahabatnya itu. Nancy lalu menjawil tangan Tzuyu. "Kamu kenapa, Yu?" tanyanya.

"Hah?" Tzuyu berkedip linglung. "Emang aku kenapa?" Dia bertanya balik.

"Kayaknya sedih gitu?" kata Nancy. "Kalau ada yang Kamu pikirin, terus buat Kamu nggak nyaman. Curhat aja sama kita. Kita selalu dengerin, kok." Dia tersenyum manis pada Tzuyu. Membuat Tzuyu ikut tersenyum.

"Nggak. Aku nggak papa, kok. Cuma ya ... gitu. Biasa."

Dahyun menepuk bahu Tzuyu. "Mulut Lo bilang 'biasa' tapi batin Lo tertekan."

Tzuyu menghela napas berat. Dia lalu menyenderkan kepalanya di bahu Dahyun. Dahyun mengelus kepala Tzuyu. "Nggak papa, nggak papa. Nanti Lo bisa cerita sama gue kayak biasanya."

Please Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang