Vote dan komentarnya jangan lupa, ya ^^
Yang belum vote part sebelumnya, disarankan untuk segera vote ya. Terima kasih.
"Taehyung."
Taehyung yang sedang menyiapkan makanan untuk pelanggan, menoleh saat Yeonjun memanggil. Dia mengerutkan keningnya lalu berjalan mendekat.
"Ini." Yeonjun mengulurkan tangannya, menunjukkan selembar kertas pada Taehyung. Membuat Taehyung mengernyit lalu meraih kertas tersebut.
Dia mulai membaca isi kertas tersebut, dan setelahnya Taehyung membulatkan bibir. Dia menatap Yeonjun kembali. "Lomba memasak?"
Yeonjun mengangguk. Dia tersenyum tipis. "Hem. Masakan Lo kan enak, enak banget. Jadi, gue saranin Lo ikutan lomba itu. Juara pertama dapet uang dan modal usaha. Kalau Lo bisa menang juara pertama, Lo bisa jadi kaya mendadak."
Taehyung terdiam, lalu menatap lama kertas tersebut. Dia mengukir senyum kecil. "Oke, gue bakal ikutan." Taehyung mengangguk, lalu menepuk pundak Yeonjun. "Makasih."
"Iya." Yeonjun mengangguk. "Udah cepet sana lanjut masak. Pelanggan gue udah pada nunggu," ujarnya.
Taehyung tertawa. "Siap, Bos."
******
Pukul sepuluh malam. Tzuyu menyingkap tirai rumahnya. Dia menghela napas berat, lalu berjalan menuju sofa dan duduk di sana. Tzuyu sedang menunggu sang papa pulang dari kantor.
Jam berganti menjadi pukul sebelas, Tzuyu mulai cemas, Dia berdiri lalu berjalan menuju tirai rumah dan kemudian menyingkapnya lagi.
Di luar masih sepi, tidak ada tanda-tanda papanya sudah pulang.
Menghela napas berat, Tzuyu lalu berbalik, berjalan menuju sofa dan kembali duduk.
Bi Jiyeon yang datang dari arah dapur mendekati Tzuyu, terlihat khawatir. "Non Tzuyu nungguin Tuan pulang, ya? Gimana kalau Non Tzuyu tidur aja, ketemu papa Non besok aja, ya? Ini udah larut malam, Non." Dia memberi saran.
Tzuyu menggeleng pelan. Dia menguap lalu menjawab, "Nggak, ah, Bi. Aku mau nungguin papa aja. Hmm, tapi papa kok lama banget, sih."
"Mungkin Tuan lagi lembur, Non. Makanya Non Tzuyu lebih baik tidur aja, ketemu papanya besok."
Tzuyu menggeleng cepat, tampak kesal. "Nggak mau! Pokoknya aku mau nunggu papa!"
"Bibi kalau belum mau tidur, mending temenin aku di sini. Aku takut sendirian," pinta Tzuyu.
Bi Jiyeon menahan napas. Tzuyu kalau sudah ada maunya, tidak ada seseorang pun yang bisa membantah. Dia pun akhirnya mengangguk patuh. "Iya. Bibi ambilin selimut buat Non dulu ya, biar nggak kedinginan."
Tzuyu tersenyum sambil mengangguk.
******
Taehyung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Sesaat Dia memandang langit-langit kamarnya, kemudian mengambil ponsel yang tergeletak di sampingnya. Taehyung menatap nanar pesan yang Dia kirim pada Tzuyu, sama sekali tidak mendapat balasan. Taehyung menghela napas, Dia kemudian beringsut duduk, menoleh lalu mengulurkan tangannya mengambil selembar kertas di atas meja yang letaknya di samping tempat tidurnya.
Ya, sebaiknya Taehyung fokus pada perlombaan ini. Dia harus memenangkan perlombaannya, agar hidup keluarganya menjadi baik dan serba berkecukupan lagi seperti dulu-- saat masih ada ayahnya.
Selain untuk keluarga, Taehyung ikut perlombaan ini juga untuk Tzuyu. Jika Dia bisa mendapat juara pertama, Taehyung mungkin akan meninggalkan semua pekerjaannya, agar Dia bisa punya banyak waktu untuk menemui Tzuyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Teen Fiction(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu sangat mencintai Taehyung, tetapi Taehyung tidak mencintai Tzuyu. Tzuyu ingin menjadi pacar Taehyung, tetapi Taehyung selalu menolaknya. Tzuyu dekat dengan cowok lain, entah mengapa Taehyung tidak menyukainya. Tzuyu in...