"Non, sarapannya udah siap." Bi Jiyeon mengetuk pintu kamar Tzuyu. Memberitahu jika sarapan paginya sudah disiapkan di ruang makan. Tak lama kemudian Tzuyu membuka pintunya dan setelah itu kembali lagi pada aktivitasnya yang sedang menyisir rambut hitamnya.
"Iya Bibi. Ini udah selesai, kok," Tzuyu membalas. Ia tersenyum ke arah Bi Jiyeon dan kemudian melangkah keluar menuju ruang makan.
Tzuyu tampak semangat ketika melihat papanya juga berada di ruang makan. "Papa hari ini nggak pergi kerja, kan?" tanyanya.
Jong Soo tersenyum menatap putrinya. "Nggak dong, Sayang. Hari ini kan hari ulang tahun Kamu, masa Papa malah pergi kerja?" jawab Jong Soo.
Tzuyu tampak bahagia. Kemudian mencondongkan telapak tangannya pada papanya. "Kadonya?"
Jong Soo terkekeh. "Nanti malam papa berikan," katanya.
"Sekarang dong, Pa!" Tzuyu mendengus. Semakin mencondongkan telapak tangannya pada Papanya. Ia tidak sabar jika harus menunggu lagi. Tzuyu ingin tahu, kado apa yang telah disiapkan papanya?
Jong Soo menggeleng. Membuat Tzuyu menurunkan tangannya dengan wajah murung.
"Nih." Jennie tiba-tiba datang. Kakak keduanya itu menyodorkan kado lumayan sedang pada Tzuyu. "Kado dari aku."
Tzuyu menoleh dan meraihnya dengan girang. "Makasih Kak Jennie!" Lalu menyorot sebal papanya. "Kak Jennie aja ngasihnya sekarang, masa Papa ngasihnya nanti!"
Sang papa tidak menggubris. Lebih memilih menikmati hidangan di depannya.
Jennie duduk di samping Tzuyu. Ia Mengambil roti dan kemudian melapisinya dengan selai rasa kacang.
"Oh iya, Pa. Kak Yoona nanti malam nggak bisa datang di acara ulang tahun Tzuyu. Soalnya Yoora sakit."
Jong Soo mengangguk mengerti mendengar perkataan Jennie. Ia juga sudah diberi tahu oleh Yoona kalau Yoora--cucu kecilnya itu kini sedang sakit.
Tzuyu tampak cemberut. Ia kecewa karena Kakak pertamanya itu tidak akan datang di acara ulangtahunnya nanti. Mau bagaimana lagi? Dibanding dengan ulang tahunnya Kesehatan Yoora lebih penting.
Rasanya jadi tidak berselera makan. Tzuyu berdiri. "Tzuyu berangkat sekolah dulu, Pa."
Jong Soo ikutan berdiri. "Papa anterin."
******
"Semalem jalan ke mana aja sama pacar Kamu?" tanya Jong Soo, menatap Tzuyu sesaat dan kemudian kembali fokus pada jalanan.
"Ada, deh." Tzuyu menjawab cuek.
"Siapa nama pacar Kamu itu? Papa lupa," tanya Jong Soo lagi sembari menatap Tzuyu yang tengah memperhatikan kuku jarinya yang baru saja diberi kutek.
"Cowok," balas Tzuyu.
Jong Soo menghela napas sambil menggeleng-geleng, tak habis pikir dengan jawaban putrinya ini.
Tzuyu terkekeh. "Namanya Taehyung, Pa. Ganteng, kan pacar Tzuyu?"
"Ganteng atau enggak, yang penting itu sikapnya. Dia cowok baik, kan?"
Tzuyu mengangguk mantap. "Baik, dong! Tapi Cowok ganteng kan, Pa?" tanya Tzuyu.
Jong Soo mengangguk. "Iya... Papa ganteng," jawab Jong Soo yang seketika membuat Tzuyu mendelik tajam ke arahnya.
"Bukan Papa yang ganteng!" ujar Tzuyu tak terima.
"Kan Papa Cowok," kata Jong Soo lalu terkekeh saat melihat raut sebal Tzuyu.
"Maksud Tzuyu itu Taehyung yang ganteng, Pa! Papa jangan narsis, deh."
Jong Soo tertawa. "Iya, iya Papa yang ganteng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Fiksi Remaja(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu sangat mencintai Taehyung, tetapi Taehyung tidak mencintai Tzuyu. Tzuyu ingin menjadi pacar Taehyung, tetapi Taehyung selalu menolaknya. Tzuyu dekat dengan cowok lain, entah mengapa Taehyung tidak menyukainya. Tzuyu in...