"Gimana hari ini? Seneng, kan?"
Tzuyu mengangguk antusias. Dia memeluk Taehyung dari samping sembari berjalan menuju mobil. Taehyung terkekeh lalu mengacak rambut Tzuyu. Dia merangkul bahu Tzuyu. "Bagus, deh. Lain kali kita jalan-jalan lagi."
Tzuyu mengernyit. "Lain kali? Nggakkk mauuu! Maunya setiap hari," ujar Tzuyu dengan wajah cemberut.
"Iya deh kalau nggak sibuk."
Tzuyu mendongak, menatap Taehyung dengan kedua alis mengkerut. "Emang Cowok sibuk apa?"
"Kerja."
"Kerja?" Tzuyu menatapnya dengan sorot tak yakin.
Taehyung mengangguk. "Iya, kerja. Nggak percaya?"
Tzuyu menyengir. "Percaya kok."
Taehyung membuka pintu mobil. Dia mempersilakan Tzuyu untuk masuk. Tzuyu tersenyum lalu masuk ke dalam mobil, begitu juga dengan Taehyung.
Taehyung mengambil botol mineral yang berada di dashboard. Dia membuka tutupnya dan kemudian langsung meminumnya.
"Cowok."
Taehyung menoleh. "Hm?"
"Aku pulang ke rumah Kak Yoona. Aku udah bilang sama papa kok."
Taehyung mengernyit. Dia meletakkan kembali botol mineralnya di dashboard sambil menatap Tzuyu. "Kamu mau nginep di sana?" tanyanya.
Tzuyu mengangguk.
"Ooh." Taehyung mengangguk-angguk. "Padahal sebenernya aku mau ngajak Kamu ke Restoran aku," ujarnya.
Tzuyu mengatupkan bibir. "Kalau gitu ke restorannya Cowok lain kali aja nggak pa-pa, kan?"
Taehyung mengangguk. "Iya."
*****
Setelah mengantarkan Tzuyu ke rumah Yoona. Taehyung pergi menuju Restorannya. Ketika masuk, Dia melihat Naeun sedang berbincang dengan Jiheon di depan tempat kasir. Jiheon menoleh, tersenyum ke arahnya.
"Kak!" sapa Jiheon sambil melambaikan tangan.
"Hm." Taehyung tersenyum pada adiknya. Lalu beralih menatap Naeun. "Lo mau apa ke sini?"
Naeun tersenyum kalem. "Oh ini, gue ke sini mau nawarin menu baru." Dia berkata sambil mengangkat sebuah kotak makanan yang Dia bawa. "Jadi gini, makanan ini sebenernya penemuan gue sendiri. Gue iseng-iseng bikin gitu, eh tapi ternyata hasilnya enak, tadi Jiheon juga udah coba. Emmm, gimana?"
Taehyung terdiam. Dia lalu mengangguk-angguk. "Boleh, sih. Lo tinggal bagi resep nanti kalau banyak peminat, Lo juga dapet keuntungannya."
Naeun tampak semringah. "Emm, gimana kalau gue ngajarin Lo bikin makanan ini? Kalau cuma kasih resep kan, kayaknya kurang cocok gitu."
"Oh, kalau kayak gitu mending nggak usah." Taehyung menolak datar. Dia kemudian melengos pergi menuju dapur. Dia tidak mungkin mengiyakan kemauan Naeun. Bisa gawat kalau Tzuyu tahu dan salah paham lagi padanya.
Naeun menghela napas berat. Membuat Jiheon yang melihatnya menepuk bahu Naeun. "Maafin Kak Taehyung ya, Kak. Dia orangnya emang kayak gitu," ucap Jiheon bermaksud menenangkan.
"Ah! Gimana kalau gini aja, Kak." Jiheon mendekatkan mulutnya ke telinga Naeun. Dia mulai berbisik. Sesudahnya Naeun menatap Jiheon tak yakin.
"Tapi nanti kalau Dia marah gimana? Aku jadi nggak enak hati, loh," ujar Naeun.
"Nggak, nggak bakal marah Dia. Kalau seumpama marah ya biarin aja."
Naeun tampak berpikir. Dia menatap Jiheon lalu tersenyum manis. "Ya udah, deh, kalau gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Teen Fiction(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu sangat mencintai Taehyung, tetapi Taehyung tidak mencintai Tzuyu. Tzuyu ingin menjadi pacar Taehyung, tetapi Taehyung selalu menolaknya. Tzuyu dekat dengan cowok lain, entah mengapa Taehyung tidak menyukainya. Tzuyu in...