Taehyung keluar dari Mini Market sambil membawa dua Mi Cup pedas di sepasang tangannya. Laki-laki itu berjalan menuju tempat duduk yang telah disediakan. Di sana ada Tzuyu, cewek itu menatap jalanan dengan sorot kosong, dan sesekali menghembuskan napas malas dari mulutnya.Taehyung menghela napasnya. Dia tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi pada pacarnya itu? Taehyung lalu meletakkan satu Mi Cup pedas itu di depan Tzuyu. Membuat Tzuyu sedikit tersentak, dan kemudian mendongak. Taehyung tersenyum, lalu duduk di sebrang Tzuyu, menatap wajah cewek itu dengan saksama.
"Makasih, Cowok." Tzuyu balas tersenyum tipis. Dia kemudian mengambil sumpit di meja dan setelah itu mulai memakan Mienya. "Panas banget," gumamnya, lalu meniup mienya agar panasnya menghilang.
Taehyung menguyah sambil menatap Tzuyu. Dia kemudian meletakkan sumpitnya, dan beralih mengambil mie cup milik Tzuyu. Meniup mienya sedikit, dan setelah itu bermaksud menyuapi Tzuyu.
"Aa cepet," titah Taehyung.
Tzuyu menerimanya. Dia tersenyum menatap Taehyung. Sejenak, masalah yang baru saja menimpanya tadi terlupakan, dan itu sebab Taehyung.
"Kamu kenapa?" tanya Taehyung akhirnya. Dia benar-benar ingin tahu mengapa Tzuyu menangis di tempat sepi seperti tadi. Taehyung sangat ingin tahu alasannya.
Tzuyu terdiam. Dia menolak Taehyung yang hendak menyuapinya lagi. Menghela napas berat, kemudian menunjuk orang-orang di sekitarnya. "Kenapa mereka bahagia banget, sih, Cowok? Kenapa mereka nggak terlihat sedih sama sekali? Kadang, aku ngerasa kalau hidup ini nggak adil. Aku selalu sedih, sulit untuk ngerasain rasanya bahagia. Aku iri kalau ngeliat mereka yang bahagia kayak gitu."
Tzuyu kembali menatap Taehyung dengan sorot sendu. "Aku ... benci sama papa dan keluarga barunya." Dia menggepalkan tangannya. "Aku benci ketika papa nggak percaya sama aku. Aku benci karena papa selalu belain Sana. Padahal aku udah bilang, bukan aku yang dorong Sana di tangga, tapi kenapa papa tetep nggak percaya sama aku? Kenapa papa malah nyalahin aku?"
Mendengar itu, Taehyung membulatkan matanya sesaat. Kemudian menarik tangan Tzuyu dan menggenggamnya. "Tzuyu, Kamu--"
"Cowok percaya, kan, sama aku? Aku nggak pernah dorong Sana, ak-aku ... nggak pernah ngelakuin hal sejahat itu," potong Tzuyu cepat. Dia takut jika Taehyung akan sama seperti papanya, tidak mempercayainya.
Taehyung menangkup pipi Tzuyu, mengusapnya lembut, lalu mengangguk yakin. "Pasti. Aku pasti percaya sama Kamu," ucapnya, tersenyum menatap manik Tzuyu.
Tes. Tzuyu tersenyum, lalu menyeka air matanya yang tiba-tiba jatuh. "Aku sayang sama Cowok," katanya sembari memeluk tangan Taehyung di pipinya.
"Hem." Taehyung mengangguk. "Oh iya, aku mau ngomong panjang." Dia menarik tangannya dari genggaman Tzuyu. Kemudian melipat tangannya di depan dada. Sedangkan Tzuyu mengerutkan keningnya.
"Hidup itu, nggak selamanya bahagia dan nggak selamanya juga menderita." Taehyung memberi jeda, "Dan setiap orang itu, pasti mempunyai masalah tersendiri. Kadang... mereka yang keliatan bahagia ternyata nggak bahagia. Dan kadang juga mereka yang keliatan sedih malah sebaliknya. Asal Kamu tahu Tzuyu, manusia itu pandai berakting."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Teen Fiction(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu sangat mencintai Taehyung, tetapi Taehyung tidak mencintai Tzuyu. Tzuyu ingin menjadi pacar Taehyung, tetapi Taehyung selalu menolaknya. Tzuyu dekat dengan cowok lain, entah mengapa Taehyung tidak menyukainya. Tzuyu in...