(ini part terakhir dan panjang bangett. Jangan lupakan vote & komennya, ya. Terima kasih)
Amerika
Tzuyu membuka mata, mengerjap pelan sambil menatap sekeliling. Dia berada di kamarnya. Tzuyu beringsut duduk, kemudian berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Menuruni anak tangga. Dia mengukir senyuman manis saat melihat papanya kini sedang duduk di ruang tamu sambil memangku sebuah laptop.
"Papa!" Tzuyu memanggil. Dia kemudian berlari dan duduk di samping papanya.
Tidak ada respon. Tzuyu mengerutkan kening. Kemudian menggoyang lengan sang papa. Namun nihil. Jong Soo tetap tidak menghiraukannya.
"Papa!!" Tzuyu kembali menggoyangkan lengan Jong Soo. Dia tertegun saat Jong Soo malah menghentakan tangannya.
Jong Soo menyorot Tzuyu tajam. Kemudian berdiri dan melangkah pergi. Membuat Tzuyu semakin bingung. Ada apa dengan papanya itu? Tidak biasanya Dia diperlakukan seperti ini oleh papanya. Dia mengerutkan kening. Kemudian berdiri dan berjalan keluar rumah.
Tepat di bawah sebuah pohon besar. Tzuyu menyipitkan matanya saat melihat Taehyung bersama seorang perempuan sedang bergurau ria di seberang jalan sana.
Perempuan itu ... bukannya Naeun?
Tzuyu menggepalkan kedua tangannya. giginya bergemeletuk hebat. Menatap kedua orang itu dengan sorot bercampur aduk. Tzuyu marah dan kecewa. Hatinya seolah teriris saat melihat Taehyung yang membelai rambut Naeun di sana.
Tzuyu menoleh ke belakang, menatap arah rumahnya. Tadi ... papanya mengabaikannya. Dan sekarang, Taehyung juga bermain di belakangnya.
Tzuyu meremas jari-jarinya. Apa mereka akan meninggalkan dirinya sendiri? Apa mereka kini membuang Tzuyu? Tzuyu kemudian berjongkok, menangis sesenggukan di bawah pohon besar tersebut.
Kenapa ....
Kenapa mereka begitu tega pada Tzuyu?
"Ja-jangan ..." Tzuyu membuka mata. Napasnya terlihat memburu. Dia lalu menatap sekeliling tampak linglung. Apa itu tadi? Mimpi, kah? Jika benar, itu adalah mimpi paling buruk dan benar-benar buruk. Seumur hidup Tzuyu, Dia tidak pernah mengharapkan mimpi semacam itu terjadi di tidurnya.
"Tzuyu? Lo nggak pa-pa?" Yeri bertanya khawatir. Dia menuangkan air putih ke gelas kemudian Dia minumkan pada Tzuyu dengan pelan-pelan.
Jaehyun yang sedari tadi duduk di sofa berjalan mendekat. Memperhatikan wajah Tzuyu saksama. Pucat sekali.
Tzuyu tidak menjawab. Tiba-tiba perkataan Sowon tadi kembali teringat.
"Taehyung, Papa Lo, kakak-kakak Lo, dan juga semua temen Lo yang ada di sana pasti satu persatu bakal ninggalin Lo. Itu pasti."
Tzuyu menangis sesenggukan. Jangan sampai itu terjadi.
"Ini gelap. Apa yang gue omongin pasti semuanya bakal terjadi Tzuyu. Sama seperti waktu Lo kehilangan mama Lo."
Mengingat itu Tzuyu langsung berteriak histeris. Menggeleng frustasi lalu menjabaki rambutnya sendiri.
Tidak. Tidak. Tidak. Papa dan Taehyung tidak mungkin akan meninggalkannya. Tidak. Itu tidak boleh terjadi. Tzuyu tidak mau jika itu benar-benar terjadi. Dia tidak mau kehilangan lagi.
"Tzuyu!" Yeri panik. Dia berusaha menghentikan Tzuyu yang terus menjabaki rambutnya sendiri. Namun Tzuyu tetap tidak mau berhenti. Kali ini gadis itu beralih mencakar tangannya sendiri. Membuat Yeri menangis lalu memeluk Tzuyu erat. "Tzuyu! Jangan kayak gini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Teen Fiction(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu sangat mencintai Taehyung, tetapi Taehyung tidak mencintai Tzuyu. Tzuyu ingin menjadi pacar Taehyung, tetapi Taehyung selalu menolaknya. Tzuyu dekat dengan cowok lain, entah mengapa Taehyung tidak menyukainya. Tzuyu in...