Part 26

1.5K 196 60
                                    

Hari sudah semakin sore. Taehyung pamit pulang pada Tzuyu dan Yoona. Tzuyu sebenarnya masih betah bersama Taehyung, namun Taehyung tidak mau berlama-lama  di rumah Yoona. Taehyung merasa sungkan bertamu terlalu lama di rumah Seseorang.

Taehyung melajukan motor menuju rumahnya. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke rumahnya. Lalu Taehyung turun dari motor, berjalan dan membuka pintu rumahnya.

Setelah masuk, Taehyung mengerutkan keningnya panik melihat Sang adik sedang duduk di sofa sambil menangis sesenggukan. Ia lalu berjalan cepat menghampiri Jiheon.

"Kamu kenapa?" tanyanya.

Jiheon menatap Taehyung dengan mata berkaca-kaca. "Ibu ngambil uang temen-temen aku, Kak ...." jawabnya parau. "Aku harus gimana, Kak?"

Mata Taehyung langsung melotot. "Kok bisa?"

"Aku sama temen-temen aku ngadain acara sekelas. Aku yang disuruh bawa uang iurannya. Tapi pas aku pulang, aku naroh tas aku di sofa ini, abis itu aku ke kamar mandi, keluarnya dari kamar mandi aku liat Ibu ngerogoh tas aku terus ngambil semua uangnya."

Mendengar penjelasan Jiheon, Taehyung langsung menjitak jidat adiknya itu dengan pelan. "Kok Kamu ceroboh banget? Seharusnya Kamu jangan naroh tas Kamu sembarangan kayak gitu, Jiheon. Jadinya kaya gini, kan." Ia memilin keningnya bingung.

Jiheon mengelus jidatnya. Menatap Taehyung dengan bibir mengerucut. "Kak, aku ini lagi bingung, Kak. Jangan dimarahin. Aku harus gimana? Gimana cara kembaliin uangnya?"

"Berapa jumlah uangnya?" tanya Taehyung.

"Satu juta setengah."

Astaga ... Batin Taehyung.  "Ibu emang udah keterlaluan," katanya, kemudian berdiri dan berjalan menuju kamarnya.

Taehyung mengambil kunci lemari yang ia letakkan di bawah keset depan pintu kamar. Membuka lemarinya dan kemudian mengambil dompet miliknya.

Taehyung menghela napas, di dompetnya hanya terdapat uang 500 ribu. Sama sekali tidak cukup untuk mengganti uang teman-teman Jiheon. Padahal uang ini untuk membeli bahan makanan sehari-hari. Beras di dapur saja sudah mau habis.

Bagaimana ini? Taehyung harus berbuat apa?

"Kalau gue cuma kerja di tempat Yeonjun nggak bakal ngatasin, nih. Kayaknya Gue harus cari kerja lain juga," gumamnya.

******

"Tzuyu, ada papa."

Tzuyu yang sedang sibuk menguncir rambut Yoora menoleh. Menatap sang kakak dengan sorot ketus. "Ngapain papa ke sini? Ngajak aku pulang? Nggak! Sampai kapan pun aku nggak mau pulang ke rumah."

Yoona menghela napas malas. Tzuyu ini memang gadis yang keras kepala. Akan tetapi, mungkin memang ada baiknya juga jika Tzuyu sementara ini tetap di sini. Karena jika Tzuyu tetap satu rumah dengan mereka, mungkin akan membuat Tzuyu lebih terpuruk lagi. Dan Yoona tidak mau melihat Tzuyu semakin terpuruk. Ia sangat menyayangi adiknya itu, yah meski terkadang adiknya itu sering membuatnya kesal.

"Tzuyu," panggil Jong Soo lembut. Pria paruh baya itu masuk ke dalam rumah Yoona, dan menghampiri Tzuyu. "Ayo pulang," ajaknya.

Tzuyu menggeleng cepat. Ia kemudian berdiri, dan bersembunyi di belakang Yoona. "Nggak mau! Tzuyu nggak mau pulang! Udah, Papa pergi aja sana. Pergi. Pergi. Pergi."

"Tzuyu ...." Jong Soo menatap Tzuyu dengan sorot memohon.

"Usir dulu tuh nenek sihir sama anaknya dari rumah! Nanti baru aku pulang!" ujar Tzuyu ketus.

Please Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang