Tanpa di revisi. Dan part paling panjang.
Sinar matahari pagi menyapa, menyelusup ke dalam sepasang netra milik Tzuyu. Membuat gadis itu menggeliat dan mengucek matanya. Tzuyu lalu bangkit dari tidurnya dan menoleh ke arah jam dinding pink yang berada di dalam kamar.
Pukul, setengah tujuh.
"Non Tzuyu kok belum siap-siap? Nanti telat ke sekolah, loh, Non. Ini juga udah jam setengah tujuh." Bi Jiyeon yang baru saja masuk memperingati Tzuyu. Wanita paruh baya itu lalu mendekat dan menatap mata Tzuyu yang tampak bengkak, keseringan menangis. "Non Tzuyu nggak pa-pa, kan?" tanyanya memastikan.
Tzuyu menggeleng. "Lemes, Bi. Aku nggak sekolah, ya?" Dia menatap bibinya dengan sorot memohon. "Nanti bilangin sama papa kalau aku sakit. Aku nggak mau bilang sendiri karena aku lagi kesel sama papa!"
"Siap, Non. Kalau gitu Non Tzuyu harus banyakin istirahatnya, ya," ucap Bi Jiyeon, yang kemudian diangguki oleh Tzuyu. Bi Jiyeon tersenyum, Dia mengacak rambut Tzuyu dan kemudian berjalan keluar dari kamar.
Tzuyu menghela napas. Kemudian Dia mengambil handphone-nya saat mendengar suara notif masuk.
Cowok sayang:
Bel rumah Kamu rusak, ya? Udah berkali-kali aku pencet tapi nggak ada yang bukain pintunya. Ditotok pintunya juga sama aja.
Cowok sayang:
Kamu sekolah, kan?
Tzuyu membulatkan matanya membaca pesan dari Taehyung. Dia kemudian berdiri dan bergegas menuju pintu rumah.
"BENTAR AKU BUKAIN, COWOKK!"
Klek.
Tzuyu tersenyum. "Hai, Cowok!" sapanya, sembari melambaikan tangannya pada Taehyung.
Taehyung mengernyit, menatap pacarnya itu dengan sorot heran. Dia lalu menunjuk dahi Tzuyu. "Kenapa masih bau kayak gini? Emang Kamu nggak sekolah?"
Tzuyu Tampak tersinggung saat Taehyung mengatainya 'masih bau', Dia kemudian mencium bau badannya sendiri. "Bau gimana, sih, Cowok?! Baunya wangi, kok!" Tzuyu menyulut tak terima.
Taehyung memutar bola matanya. "Kamu nggak sekolah?" tanyanya lagi.
"Enggak." Tzuyu menggeleng cepat. "Aku sakit," katanya, membuat Taehyung mengernyit dan kemudian menempelkan telapak tangannya pada dahi Tzuyu.
Tidak panas.
"Boong, ya?" tanya Taehyung dengan sorot menyipit menatap Tzuyu.
Tzuyu melotot, kemudian Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Iya," jawabnya cengengesan.
Menghela napas. Taehyung menggeleng-geleng tidak habis pikkr. "Ya kalau gitu ayo sekolah, Tzuyu."
"Enggak! Aku mau bolos sekaliiii aja!"
"Tzuyu ...."
"Nggak mau!" Tzuyu tetap ngotot.
"Ya, udah. Kalau gitu aku ikutan bolos bareng Kamu aja," putus Taehyung. Membuat Tzuyu membulatkan matanya dan menggeleng tidak setuju.
"Nggak boleh! Cowok jangan ikut-ikutan nakal!"
Taehyung mengernyit menatap Tzuyu. "Emang siapa yang nakal?" tanyanya.
"Aku, lah," jawab Tzuyu cepat.
"Oh, gitu." Taehyung kemudian melirik arlojinya. "Ya udah, aku berangkat dulu, ya. Bye."
Tzuyu mengangguk. Dia melambaikan tangan. "Bye, Cowok! Hati-hati di jalan! Oh, iya, nanti siang Cowok ke sini lagi, ya!"
Taehyung tersenyum dan kemudian menganggukan kepalanya. Dia menaiki motornya, lalu melajukannya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Ficção Adolescente(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu sangat mencintai Taehyung, tetapi Taehyung tidak mencintai Tzuyu. Tzuyu ingin menjadi pacar Taehyung, tetapi Taehyung selalu menolaknya. Tzuyu dekat dengan cowok lain, entah mengapa Taehyung tidak menyukainya. Tzuyu in...