"Anak Papa mau ke mana? Cantik banget."
Tzuyu menoleh sesaat sambil mengukir senyum manis pada papanya. "Tzuyu mau jalan sama cowok, Papa."
Jong Soo mengernyit. "Siang-siang begini?"
Tzuyu mengangguk. Setelah merasa cukup puas dengan tatanan rambutnya, Tzuyu mengambil tas selempang yang Dia taruh di atas meja bias lalu kembali menatap papanya. "Tzuyu pergi dulu, ya. Dadah!" Dia melambaikan tangan kemudian langsung berlari keluar dari kamar.
Tzuyu membuka pintu depan. Dia tersenyum lebar saat melihat Taehyung yang baru saja turun dari motor. "Cowok!" panggilnya.
Taehyung tersenyum. "Hei." Dia kemudian melihat baju yang dikenakan Tzuyu. Warnanya sama dengan bajunya. Dia terkekeh geli. "Serba kuning, ya."
Tzuyu berkedip. Dia menatap baju Taehyung dan beralih menatap bajunya sendiri. Dia ikut terkekeh. "Padahal nggak janjian. Mungkin ini yang dinamakan jodoh."
Taehyung mengacak rambut Tzuyu. "Yaudah. Yuk kita berangkat."
Tzuyu mengangguk. Dia memeluk lengan Taehyung dengan manja. Mereka kemudian menaiki motor Taehyung dan kemudian mulai melajukannya.
"Eng... kayaknya kita nggak jadi jalan, deh."
Pernyataan Taehyung membuat Tzuyu mengerutkan keningnya. Dia berkata polos, "Tapi kan sekarang kita udah jalan, Cowok?"
Taehyung melirik spion. "Maksudnya kita nggak jadi nonton atau lain sebagainya."
"Terus kita mau ngapain?"
Taehyung tersenyum. "Aku mau ngajak Kamu main ke rumah, ketemu ibu sama Jiheon."
Tzuyu langsung melototkan matanya. Dia kemudian menepuk bahu Taehyung. "Kok Cowok nggak bilang?!" bentaknya. Membuat Taehyung meliriknya melalui spion dengan sorot tidak mengerti. "Kalau tahu mau ke rumah Cowok, seharusnya aku dandan lebih cantik lagi, kan!"
"Kamu udah lebih dari lebih cantik, tuh," sahut Taehyung.
Tzuyu mendesis. "Tapi, kan ..."
"Tapi apa? Kan udah aku bilang, Kamu itu lebih dari lebih cantik. Kamu dandan sederhana kayak gini aja cantiknya udah kebangetan."
"Cowok, ih!" Tzuyu menutup wajahnya -malu. Membuat Taehyung yang meliriknya tersenyum geli.
Mereka sampai di depan rumah Taehyung. Tzuyu dan Taehyung turun dari motor. Tzuyu menatap area rumah Taehyung. Dia menoleh saat Taehyung menggenggam tangannya, mengajak Tzuyu masuk ke dalam rumah.
"Cowok, ada tamu, ya?" tanya Tzuyu. Taehyung menautkan sepasang alisnya lalu menggeleng tidak tahu.
"Mungkin. Aku juga nggak tahu. Tapi kayaknya emang ada, sih. Soalnya di depan ada mobil nggak dikenal." Taehyung menunjuk mobil sport berwarna merah yang terparkir di dekat rumahnya.
Tepat sampai di ruang tamu. Taehyung menghentikan langkah, dan otomatis membuat Tzuyu juga menghentikan langkah. Dia menoleh, menatap Taehyung yang memasang wajah datar menatap ke arah tamu yang kini sedang berbincang dengan Jiheon dan juga sang ibu.
Ngapain, sih, Dia ke sini? Batin Taehyung, tampak tidak suka dengan kehadiran Naeun.
"Oh, Kak Taehyung!" Jiheon berdiri dari tempat duduknya. Dia tersenyum senang, namun setelah melihat Tzuyu, seketika senyumannya memudar. Dia mendesis sinis.
Tzuyu sedikit tertegun. Mengapa sikap Jiheon seperti tidak menyukainya?
Yera turut berdiri. Dia tersenyum dan berjalan menghampiri keduanya. "Aduh, ada tamu istimewa. Ayo sini-sini duduk." Dia menggiring Tzuyu menuju sofa. Tzuyu tersenyum sopan, kemudian duduk. Dia melirik Naeun yang duduk tepat di seberangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Teen Fiction(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu sangat mencintai Taehyung, tetapi Taehyung tidak mencintai Tzuyu. Tzuyu ingin menjadi pacar Taehyung, tetapi Taehyung selalu menolaknya. Tzuyu dekat dengan cowok lain, entah mengapa Taehyung tidak menyukainya. Tzuyu in...