[Jangan pelit vote sama komen, ya:) hehe)
"Ini siapa?!" tanya Tzuyu dengan sorot tajam menatap Taehyung.
"Adik," jawab Taehyung, membuat Tzuyu saat itu juga menghela napas lega. Untung, lah. Hampir saja ia berpikir macam-macam.
"Beneran adik Cowok? Bukan adik jadi-jadian, kan?" tanya Tzuyu tetap memastikan.
"Iya. Itu namanya Jiheon, adik kandung aku." Taehyung berdiri. Kemudian menoleh ke arah Tzuyu. "Ayo balik kelas," ajaknya sembari mengulurkan tangannya pada Tzuyu.
Tzuyu meraih tangan Taehyung. Kemudian mereka berjalan beriringan menuju kelas masing-masing.
"Cowok. Kok bisa sih Cowok suka sama aku? Padahal kan Cowok sering ngatain ini itu. Terus kenapa cowok dulu selalu bersikap dingin kalau sama aku?" tanya Tzuyu menatap Taehyung dengan alis mengernyit.
Taehyung merubah mimiknya menjadi datar. Ia menoleh ke arah Tzuyu sesaat. "Bisa nggak usah ungkit yang dulu-dulu?" ujarnya.
Tzuyu terdiam. Ia memperhatikan raut dingin Taehyung dari samping. Ah, apa Tzuyu salah bicara?
"Aku juga nggak tahu kenapa aku bisa suka sama Kamu. Padahal Kamu itu cerewet, ngeselin. Tapi gatau kenapa setiap Kamu deket sama cowok lain aku jadi nggak suka. Ini juga pertama kali aku suka dan menjalin hubungan sama cewek." Taehyung memberi jeda, "soal sikap dingin, itu emang udah jadi karakter aku."
"Udah nggak usah diinget-inget lagi. Aku selalu ngerasa jadi cowok jahat dan pengecut kalau inget sikap ke Kamu waktu itu," tambah Taehyung.
Ah, jadi ini alasannya. Taehyung tidak mau mengungkitnya karena cowok itu merasa bersalah karena telah bersikap kasar padanya dulu. Tzuyu mengulas senyum. Ia merasa sangat bahagia. Semoga saja, sikap Taehyung tidak akan berubah, dan akan terus seperti ini hingga nanti.
"Duluan, ya," ucap Taehyung. Kemudian melangkah menjauh dari Tzuyu.
Tzuyu terdiam beberapa saat. Setelahnya ia melototkan matanya dan berlari ke arah Taehyung. "Cowok! Kok ninggal aku gitu aja?" tanyanya dengan bibir mengerucut.
"Emang salah? Kelas Kamu kan arahnya ke sana. Sedangkan kelas aku arahnya ke sini," ujar Taehyung sembari menunjuk arah kelas Tzuyu.
Tzuyu merengut. "Cowok nggak ada niat buat nganterin aku sampai kelas gitu?"
"Nggak." Taehyung menggeleng. Ia menatap Tzuyu lempeng. "Kamu nggak anak kecil, jadi buat apa dianterin?"
"Tapi, kann ...." Tzuyu berkaca-kaca menatap Taehyung.
Taehyung tersenyum tipis. Ia kemudian mengusap kepala Tzuyu. "Jangan manja," tuturnya, kemudian berbalik dan melangkah pergi.
Tzuyu mengerucutkan bibirnya. Ia terlihat sangat jengkel.
*****
"Tzuyu," panggil Ryujin. Tzuyu menoleh, menatap teman sekelasnya itu dengan tampang tanya. Ryujin mendekat. Cewek itu menyeret kursi dan diletakkan tepat di sebrang Tzuyu. "Gue itu sebel banget tahu nggak sama si Sana dan temennya Jihyo itu. Huh, sok-sokan udah tampil cantik aja songong banget!" Ryujin tampak menggebu-gebu, mengeluarkan semua amarahnya yang sempat ia tahan.
Tzuyu mengerutkan keningnya. Ia bertopang dagu. Dan kemudian bertanya, "Emangnya ada apa?"
"Tadi waktu gue di kantin, gue lihat Sana sama Jihyo makan di kantin bareng kakak kelas, ada juga temen seangkatan. Ganteng-ganteng semua lagi. Sok-sokan udah tampil cantik aja songong, sampai semua cowok dideketin. Ngeselin tahu nggak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Teen Fiction(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu sangat mencintai Taehyung, tetapi Taehyung tidak mencintai Tzuyu. Tzuyu ingin menjadi pacar Taehyung, tetapi Taehyung selalu menolaknya. Tzuyu dekat dengan cowok lain, entah mengapa Taehyung tidak menyukainya. Tzuyu in...