Maaf jika terdapat typo. Saya nulisnya tengah malam. Jadi tidak saya koreksi><
"Makasih ya Cowok, udah nemenin aku ke makam mama," ucap Tzuyu, tersenyum manis pada Taehyung.
Taehyung menatap dalam senyuman Tzuyu. Ia jadi mengingat perkataan Chanyeol tadi di sekolah. Tzuyu itu aslinya rapuh, namun cewek itu tidak mau memperlihatkannya. Cewek itu lebih memilih untuk menutupi semua bebannya dengan sikap ceria, penuh senyuman. Taehyung menghela napasnya, ada sedikit rasa bersalah menyelinap dalam hatinya.
Tzuyu berbalik, hendak masuk ke dalam rumahnya.
"Lo," panggil Taehyung tiba-tiba. Membuat Tzuyu menoleh dengan alis mengernyit.
"Iya, Cowok?" tanya Tzuyu.
"Gue ajak Lo jalan nanti malam," ucap Taehyung. "Jangan lupa." Ia tersenyum tipis. Kemudian mulai melajukan motornya menjauh dari rumah Tzuyu.
Tzuyu tercenung, lalu berkedip. "Cowok ngajakin aku jalan? ASTAGA! Masa, sih?"
****
Tzuyu sibuk merias diri. Memoleskan bedak pada wajahnya. Memoles bibirnya dengan lip balm berwarna pink. Lalu setelahnya menata poni rambut hitamnya.
Tzuyu tersenyum puas. Sangat cantik.
Jennie masuk ke dalam kamar Tzuyu. "Tzuyu, bukuku yang kemarin Kamu pinjem udah selesai baca?" tanyanya.
"Udah. Bukunya ada di tas sekolah aku. Ambil sendiri," jawab Tzuyu tanpa menoleh.
Jennie mengambil tas Tzuyu yang tadinya diletakkan di sofa. Membukanya dan mengambil bukunya.
"Kak, ternyata buku itu berguna juga, ya. Aku coba ambil saran dari buku itu dan hasilnya memuaskan! Cowok yang aku suka jadiin aku pacarnya! Dia cemburu tahu, Kak, lihat aku deket sama cowok lain." Tzuyu terkekeh geli saat mengingat Taehyung yang cemburu. Sangat lucu baginya.
Jennie menjawab tidak Semangat. "Ooh..."
Cemberut, Tzuyu tidak suka dengan respon Jennie yang seperti itu. "Jangan 'Ooh' doang dong, Kak!"
"Hmm. Enak ya, kalau dapat hasil yang memuaskan. Apalah dayaku yang udah pake segala cara buat ngerebut perhatian doi tapi hasilnya tetep ngecewain," ucap Jennie lesu.
Tzuyu tertawa. "Mau pake cara apa pun juga, kalau emang nggak jodoh sampai mati pun nggak bakal bersama."
Jennie mencebik kesal. Saat baru akan membalas perkataan Tzuyu, suara bel rumah berbunyi. Membuat Tzuyu senang, pasti itu Taehyung.
"Biar aku yang bukain." Jennie hendak melangkah, namun Tzuyu langsung mencegahnya.
"Biar aku aja!" ujar Tzuyu, kemudian pergi menuju pintu.
________Jong Soo, papa Tzuyu itu mengernyit. Melihat seorang laki-laki berdiri di depan pintu rumahnya. Ia berjalan mendekat. Lalu bertanya, "Kau... siapa?"
Taehyung tersentak. Lalu menoleh, menatap pria paruh baya itu dengan dahi mengkerut.
"Heh. Kenapa berdiri di depan pintu rumah saya? Mencari siapa?
Dan sekarang Taehyung bisa menyimpulkan kalau pria di depannya ini adalah papanya Tzuyu.
Taehyung membungkuk sejenak. "Saya--"
Ceklek. Pintu terbuka. Tzuyu menatap Taehyung dengan sorot berbinar, lalu beralih menatap papanya dengan sorot yang lebih berbinar. "PAPA!" Ia memeluk papanya.
Jong Soo balas memeluk Tzuyu. Ia mengelus puncak kepala putrinya dengan sayang.
Melihat itu Taehyung melukis senyum miris. Tzuyu dan papanya terlihat begitu sangat bahagia. Dan membuat dirinya begitu iri. Sudah lama ia tak mendapat pelukan dari seorang Ayah. Melihat kebahagiaan mereka, hati Taehyung seakan teriris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Teen Fiction(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu sangat mencintai Taehyung, tetapi Taehyung tidak mencintai Tzuyu. Tzuyu ingin menjadi pacar Taehyung, tetapi Taehyung selalu menolaknya. Tzuyu dekat dengan cowok lain, entah mengapa Taehyung tidak menyukainya. Tzuyu in...